pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Balai Bahasa Sulsel Adakan DKT Penyusunan Modul Pembelajaran Sastra Daerah

MAKASSAR, BKM — Balai Bahasa Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, termasuk bahasa dan sastra daerah Sulsel, telah melaksanakan kegiatan tunas bahasa dan sastra daerah dalam bentuk lomba di berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut berupa lomba baca puisi, mendongeng, dan pidato dalam bahasa Bugis, Makassar, dan Toraja.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Bahasa Sulsel, Dra. Zainab, M.Hum. ketika memberi sambutan pengarahan sekaligus membuka resmi kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Provinsi Sulsel pada Senin malam (22/11) di Hotel Novotel Makassar Grand Shayla, yang dihadiri pakar dari UNM, Manasa, Lagaligo, praktisi, Yayasan Agupena Toraja, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Toraja, Radio Gamasi, dan para penyusun modul dari staf Balai Bahasa Sulsel.

Menurut Zainab, kegiatan penyusunan model modul pembelajaran dan pelatihan sebagai tindak lanjut amanah dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbudristekdikti yang menetapkan Balai Bahasa Sulsel menjadi pilot proyek Tipe C dalam menyiapkan modul pembelajaran dan pelatihan sastra daerah Sulsel. Produk modul yang dihasilkan akan menjadi percontohan bagi Balai Bahasa di provinsi lain yang sekarakter dengan bahasa daerah di Sulsel.

“Kami mengharapkan para tim reviewer, tim pendamping, dan tim penyusun modul dapat bersinergi dan berkomitmen untuk memiliki kesepahaman bersama dalam menghasilkan modul di SD dan SMP. Produk model modul ini diharapkan pula memiliki kekhasan sebagai tindak lanjut dari kegiatan tunas bahasa dan sastra dan pembinaan para mentor guru bahasa daerah. Model modul ini menjadi suplemen atau pelengkap dalam pembelajaran bahasa daerah di pendidikan formal (SD dan SMP) dan pendidikan nonformal (di komunitas pembinaan bahasa dan sastra daerah),” harap Kepala Balai Bahasa Sulsel.

Prof. Dr. Anshari, M.Hum. selaku tim reviewer telah memberi petunjuk dan panduan teknis pembuatan modul. Guru Besar Pendidikan Bahasa Indonesia UNM ini sudah berpengalaman menjadi penilai buku dan bahan ajar SD, SMP, dan SMA di tingkat nasional, mengulas bagaimana format standar baku modul yang dapat dijadikan pedoman penyusunan model modul dari Balai Bahasa Sulsel.

Lanjut, kata Wakil Direktur 3 Program Pascasarjana UNM ini, selama dua hari tim menyusun modul SD dan SMP serta kelompok dan komunitas pembina bahasa dan sastra daerah di Sulsel. Selain itu, produk modul ini harus mempertimbangkan keterbacaan dari struktur kalimat dan keberterimaan dari pemahaman pembaca.

“Saya sangat bangga dan menyambut baik program Balai Bahasa Sulsel yang sangat memerhatikan pembelajaran bahasa dan sastra daerah di Sulsel. Selama ini, Balai Bahasa Sulsel menggandeng kemitraan dengan pakar/ahli pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah dari UNM sebagai bentuk menjaga kualitas pembinaan dan pengembangan bahasa daerah di Sulsel,” puji Prof. Anshari.

Sebagai tim pakar dan pendamping, yaitu Dr.Salam,M.Pd. (UNM), Dr. Muhlis Hadrawi, M.Hum. (Manassa), Dr. Asia Ramli, M.Pd. (Praktisi), Faisal Yunus, S.Pd.,M.Pd. (Praktisi), Drs. Chaeruddin Hakim, M.Hum. (Praktisi), Drs. Simon Petrus, M.Hum. (Praktisi), Drs. Zainuddin Hakim, M.Hum. (Praktisi), Dr. Dina Gasong, M.Pd. (Yayasan Agupena Toraja), Novrianto Tanduklangi, S.S.,S.Pd., M.Pd. (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Toraja), dan Dr. Azis Nojeng,M.Pd. (Penyiar Radio Gamasi). (rls)


Share


Komentar Anda