Headline
Ungkap Pelaku dan Motif Penembakan Pegawai Dishub
Peluru Tembus Baju Seragam dan Bersarang di Tubuh Najamuddin

MAKASSAR, BKM — Di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Minggu (3/4). Najamuddin Sewang mengendarai sepeda motor metik usai bertugas melakukan penertiban di kawasan Centrepoint of Indonesia (CoI). Ia mengenakan sweater di bagian luar dan di dalamnya seragam Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, tempatnya mengabdi selama ini.
Di tikungan tak jauh dari danau Tanjung Bunga, Naja –begitu ia biasa disapa– berbelok kiri. Ia hendak pulang ke kediamannya di Perumahan Residence Jalan Sultan Alauddin.
Di pertigaan tak jauh dari Masjid Cheng Hoo, peristiwa tragis dialami pria berusia 34 tahun itu. Di pagi hari sekitar pukul 10.00 Wita terdengar suara letusan. Ketika itu kendaraan masih jarang yang lalulalang. Di saat bersamaan Naja tak lagi bisa menguasai motornya. Laju motornya mulai pelan mengarah ke kanan jalan, hingga akhirnya terbalik. Tubuh Naja terjatuh ke samping kanan.
Terdapat dua unit minibus yang melintas lebih dulu sebelum korban. Sama-sama melaju dari arah Jalan Metro Tanjung Bunga. Tak lama kemudian korban yang mengendarai sepeda motor juga melintas lurus di Jalan Danau.
Sesaat setelah peristiwa itu, seorang pengendara motor yang sebelumnya berada di samping Naja terlihat melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Ia mengenakan jaket berwana kuning.
Di sisi jalan lain, satu unit mobil warna merah sempat berjalan pelan, namun tidak singgah lalu langsung pergi.
Selang beberapa waktu kemudian seorang pria tampak berlari menuju korban yang tampak tergeletak tak berdaya. Ia adalah warga sekitar yang menjual tanaman hias di sekitar lokasi kejadian. Satu dua pemotor juga singgah untuk memberi pertolongan.
Kejadian ini terekam kamera pemantau (CCTV) milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar yang terpasang di lokasi. Rekaman itu kemudian menyebar luas dengan cepat di media sosial.
CCTV yang merekam peristiwa penembakan berada di Jalan Manunggal 22 dan menyorot ke arah Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate. Rekaman tersebut berdurasi 1 menit 20 detik.
Ternyata, Naja menjemput ajal dalam peristiwa itu. Oleh istri dan keluarga yang datang ke lokasi sesaat setelah kejadian, menemui korban dalam kondisi sudah tak bernyawa. Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Siloam untuk memastikan apakah korban sudah meninggal atau belum.
Saksi di lokasi menyebut, tubuh Naja sempat diangkatnya naik ke balai-balai. Karena awalnya disangka mengalami kecelakaan tunggal akibat terkena serangan jantung. Belakangan terungkap bahwa korban menjadi sasaran penembakan orang tak dikenal (OTK).
Adalah Juni Sewang yang mengungkap fakta itu. Ditemui di rumah duka, Senin (4/4), ia berkisah tentang kejadian yang dialami adik laki-lakinya. ”Awalnya kami juga mengira kalau adik saya murni mengalami lakalantas tunggal. Jadi setelah dari rumah sakit langsung kami bawa ke kediamannya di sini. Apalagi, dari penjelasan pihak kepolisian kepada keluarga, disampaikan bahwa korban mengalami kecelakaan terjatuh dari motor,” terang Juni.
Sesampainya di rumah duka, atas kesepakatan pihak keluarga dan rekan korban dari Dishub Makassar, pakaian yang dikenakan Naja dibuka. Namun karena agak sulit melepaskannya, pakaian korban terpaksa digunting. Mulai dari sweater, lalu seragam, serta kaus dalamnya.
Juni yang selama ini cukup dekat dengan korban, kemudian memegang pakaian yang dikenakan Naja untuk terakhir kalinya. Ketika memeriksanya, didapati sebuah lobang yang mencurigakan. Awalnya dikira bolong biasa, tapi ternyata di pinggirannya terdapat bercak darah.
Di saat bersamaan, rekan korban mendapati darah yang keluar dari tubuh Naja. Setelah diperiksa, di bawah ketiak sebelah kanan terdapat lubang yang terus meneteskan darah. Kuat dugaan pihak keluarga kalau korban menjadi sasaran penembakan oleh OTK. Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, pada Minggu malam polisi membawa jasad korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk diotopsi. Ternyata, lubang di tubuh Naja diduga diakibatkan oleh peluru dari senjata api (senpi) rakitan. Peluru tersebut bahkan menembus paru-paru kiri serta kanan dan bersarang di dalam tubuhnya. Oleh dokter peluru itu kemudian berhasil dikeluarkan.
-
Bisnis2 minggu ago
Stargazer Perkuat Pasar Hyundai Pettarani
-
Gojentakmapan4 minggu ago
Jelang Agustus, Calon Paskibra Gowa Rutinkan Latihan
-
Metro1 minggu ago
Unhas Beri Gelar Doktor Kehormatan untuk Ahli Biokimia Dunia Berkebangsaan AS
-
Headline2 minggu ago
Perda Baru Lindungi Guru dari Konflik
-
Metro3 minggu ago
Di Sulsel Banyak Ikan, Harusnya Stunting tidak Tinggi
-
Bisnis2 minggu ago
Telkom Masih Lanjutkan Langkah Transformasi
-
Gojentakmapan2 minggu ago
Chaidir akan Dorong Akad Kredit Perumahan di Maros
-
Headline2 minggu ago
Fokus Kajian Kebijakan Publik dan Standarisasi Profesi