MAROS, BKM — Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Maros melakukan program jemput bola, door to door. Kali ini, masyarakat yang tak bisa mengakses layanan administrasi kependudukan, tak perlu lagi cemas. Dengan membawa peralatan perekaman, petugas melakukan perekaman e-KTP di rumah warga tersebut.
Plt Kepala Disdukcapil Maros, Laurensius Nong Kese, menjelaskan, sasaran program Tandu (Tanggap Dukcapil) diprioritaskan bagi masyarakat yang sedang sakit, disabilitas, dan ODGJ. ”Mengingat ada masyarakat yang tidak dapat datang langsung ke kantor Disdukcapil karena suatu kondisi yang tidak memungkinkan,” katanya, Senin (23/5).
Laurent mengatakan, layanan door to door ini untuk meningkatkan pelayanan sehingga semua masyarakat Maros bisa mengakses pelayanan administrasi penduduk tanpa terkecuali. ”Ini seperti visi misi bupati dan wakil bupati untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.
Untuk memaksimalkan layanan jemput bola ini pihaknya melibatkan pemerintah desa dalam mendata masyarakat yang tidak bisa melakukan perekam secara langsung. ”Ini untuk merespons setiap laporan dari masyarakat atau pemerintah setempat, jika ada masyarakat yang tidak bisa melakukan perekaman di Disdukcapil,” bebernya.
Jadi, bila ada masyarakat yang memiliki keluarga yang belum memiliki KTP dapat melapor ke pemerintah setempat. ”Setiap laporan dimana saja tempatnya akan kami datangi, kami hadir ketika masyarakat membutuhkan kami, dan juga bagi warga yang menderita sakit di rumah sakit akan kami datangi juga,” ujarnya.
Laurent mengakui, ada beberapa kendala yang dialami petugas yang menjalankan pelayanan rekam data e-KTP secara door to door tersebut. ”Seperti ketika berada di daerah susah sinyal internet. Petugas harus mencari jaringan, dan itu yang membuat perekaman lambat,” ungkapnya.
Kendala lain yang dihadapi saat melakukan perekaman dengan ODGJ. ”Karena butuh waktu yang panjang untuk membujuk,” katanya. (ari/c)
