MAKASSAR, BKM — Sejak Januari hingga Mei 2022, tim Tabur (Tangkap Buronan) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel berhasil meringkus dan mengeksekusi 12 terpidana yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Adapun 12 DPO yang berhasil diringkus dan dieksekusi tim Tabur Kejati Sulsel yakni, Hasanuddin Dg Taba, DPO asal Kejari Maros, terpidana kasus penjualan tanah milik orang lain, Isman Lewa, DPO asal Kejari Makassar, terpidana kasus pemalsuan akta otentik.
Sri Dewi Riniyasti Amirullah, DPO asal Kejati Sulsel, terpidana kasus penipuan, Emmangnge bin Langke, DPO asal Kejari Parepare, terpidana kasus penganiayaan, Yohanis Tandilangi alias Totti, DPO asal Kejari Tana Toraja, terpidana kasus penipuan.
Sufyan Lahabi, DPO asal Kejari Parepare, terpidana kasus penghinaan, Sony Putra Samapta, DPO asal Kejari Bone, terpidana kasus Korupsi, Muh Risman Pasigai, DPO asal Kejari Makassar, terpidana kasus pencemaran nama baik.
Bernadus Setiawan alias Shoe Hok, DPO asal Kejari Makassar, terpidana kasus penggelapan dalam jabatan, Menita Suredja alias Lauren, DPO asal Kejari Makassar, terpidana kasus penggelapan dalam jabatan, Stanly Kopalit, DPO asal Cabjari Rantepao, terpidana kasus penipuan, dan Abu Rizal Ashar alias Ical, DPO asal Kejari Tana Toraja, terpidana kasus korupsi.
”Dua belas DPO yang berhasil kita tangkap tersebut merupakan terpidana kasus yang telah inkracht atau telah berkekuatan hukum tetap,” ujar Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Soetarmi, Selasa (24/5).
DPO terpidana yang telah tereksekusi tersebut, kata Soetarmi merupakan hasil kinerja tim Tabur Kejati Sulsel dalam kurun 4 bulan di awal tahun 2022 ini.
Masih ada lagi beberapa target DPO tim Tabur Kejati Sulsel yang masih dalam pantauan dan masih proses pelacakan. Soetarmi mengimbau kepada seluruh DPO Kejati Sulsel untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
”Karena tidak ada tempat yang aman bagi para buronan. Kami akan terus melakukan pengejaran,” tegasnya. (mat)
