PANGKEP, BKM — Upaya pencarian terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 2 masih terus dilakukan.
Korban yang meninggal dunia pun mulai ditemukan.
Sekretaris BPBD Pangkep Muhammad Arsyad yang dikonfirmasi, Rabu malam (1/5), menyatakan pada Rabu siang sekitar pukul 14.00 Wita seorang nelayan yang tengah mencari ikan di perairan Pulau Pammantauang, menemukan sesosok mayat perempuan yang tengah mengapung di tengah laut dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Tubuhnya sudah membengkak dan beberapa bagian tubuhnya sudah hilang. Nelayan ini kemudian melaporkan penemuan ke warga lain di Pulau Pammantauang.
Korban tersebut, kata Arsyad, kemudian dievakuasi ke Puskesmas yang ada di Kalmas. Setelah informasi ini disebar, sejumlah pihak keluarga yang mengetahui ada kerabatnya yang belum ditemukan dan merupakan penumpang KM Ladang Pertiwi, berusaha untuk mencari rahu. Akhirnya, ada yang mengenali korban dari cincin yang dikenakannya.
”Akhirnya korban diketahui bernama Hj Hajerah. Jenazah korban masih berada di Puskesmas Kalmas, karena baru dievakuasi sekitar pukul 16.00 Wita,” ujar Muh Arsyad, kemarin.
Sementara itu, dari 11 penumpang selamat dalam peristiwa tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 2 pekan lalu yang terdampar ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan setelah ditolong kapal pengangkut batubara, telah dijemput oleh Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) yang mengunjunginya langsung di Banjarmasin dan Kota Baru. Saat ini penumpang selamat tersebut sudah tujuh orang diterbangkan dari Banjarmasin.
Mereka sudah tiba di Pangkep, Selasa(31/5) malam. Selanjutnya diinapkan di Mattampa Inn bersama penumpang selamat lainnya.
Untuk empat penumpang selamat lainnya masih ada di Kota Baru. Mereka didampingi Bupati Pangkep MYL.
Untuk penerbangan dari Banjarmasin, ketujuh penumpang didampingi Pejabat Dinas Sosial dan BPBD Pangkep.
“Kedatangan kita untuk membantu para korban selamat supaya bisa pulang ke Pangkep. Kami bersama para anggota dewan menemui langsung warga kita yang menjadi korban dalam peristiwa tenggelamnya kapal Ladang Pertiwi,” kata MYL. (udi/c)