MAKASSAR, BKM — Sebanyak 393 Jemaah Calon Haji (JCH) Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai masuk Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar. Pemberangkatan calon haji kloter pertama Embarkasi Makassar ke Tanah Suci ini dijadwalkan berlangsung tengah malam.
“Jemaah haji (kloter satu) dari Kota Makassar 209, kemudian dari Kota Parepare ada 61 orang, dan dari Soppeng 119 orang. Totalnya ditambah petugas empat orang menjadi 393 orang,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulsel Khaeroni, Kamis (16/6).
Khaeroni menjelaskan, jemaah kloter satu ini tidak akan menginap di Asrama Haji. Tidak sampai 24 jam mereka akan langsung diberangkatkan ke Jeddah.
“Ini untuk yang (kloter) pertama akan diberangkatkan nanti malam (tadi malam) pukul 00.30 Wita. Artinya, sudah masuk tanggal 17 (Juni),” terangnya.
Dia menegaskan, jemaah yang masuk ke Asrama Haji sudah menjalani tes kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota masing-masing. Hasil tes kondisi kesehatan semua jemaah pun memenuhi syarat untuk bisa menjalankan ibadah haji. Juga sesuai hasil tes covid-19 yang dilakukan kepada para jemaah seluruhnya menunjukkan hasil negatif.
“Semuanya sehat. Semuanya negatif dari virus corona,” sebutnya.
Selama di Asrama Haji, jemaah diberikan pembekalan dari panitia, seperti manasik haji dan pemantapan ketua regu dan ketua rombongan (Karukarom). Jemaah hanya diberikan waktu lima jam untuk istirahat sebelum terbang berangkat ke Jeddah, Arab Saudi.
“Kami memberikan kesempatan istirahat selama lima jam kepada jemaah sebelum terbang ke Arab Saudi. Kloter satu ini didominasi perempuan sebanyak 75 persen. Sisanya jemaah laki-laki,” terangnya.
Minat warga Sulsel untuk berhaji cukup tinggi. Kemenag Sulsel mengungkapkan, daftar tunggu haji terlama tercatat di Bantaeng yang mencapai 97 tahun. Ini mengacu ke kuota haji 2022 yang hanya sebesar 46 persen dari kuota normal.
“Untuk masa tunggu sampai 97 tahun itu hitungannya menggunakan kuota yang tahun ini yang hanya 46 persen. Jadi sesuai dengan kuota tahun 2022,” ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kemenag Sulsel Ikbal Ismail.
Ikbal menambahkan, estimasi daftar tunggu haji dapat berubah menyesuaikan kuota yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi. Sehingga, jika kuota yang diberikan tahun depan normal, seperti tahun 2020, maka daftar tunggu haji di Sulsel kembali maksimal 45 tahun.
“Jika tahun depan kuota haji yang diberikan normal maka daftar tunggu kembali. Kalau tidak dilihat lagi berapa kuota yang diberikan oleh Arab Saudi pada tahun itu. Estimasi berdasarkan yang diberikan pada tahun itu. Jadi sistem by sistem semua ini,” jelasnya. (jun)