MAKASSAR, BKM — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkenalkan penggunaan aplikasi multi hazard early warning system (MHEWS) atau sistem peringatan dini multibencana Geo-Hidrometeorologi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel). BMKG bertandang ke Kantor Gubernur Sulsel beberapa hari lalu
. Pihak BMKG bertemu langsung Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
Deputi IV BMKG Muhammad Sadly dalam kunjungan itu menjelaskan pengenalan aplikasi ini sekaligus untuk mempererat koordinasi antara BMKG dengan Pemprov Sulsel terkait antisipasi cuaca, iklim dan gempa.
“Kami menginstall aplikasi multi hazard early warning system terintegrasi. Jadi di aplikasi itu sudah ada semua untuk meteorologi, klimatologi, dan geofisika sehingga bisa diantisipasi,” kata Sadly, Rabu (29/6).
Sadly menyebut fitur dalam aplikasi MHWES sudah cukup lengkap. Namun aplikasi fiturnya akan terus diperbarui. Termasuk soal angin puting beliung yang menjadi masukan dari gubernur.
Melalui aplikasi tersebut, pemerintah bisa melihat dan memantau bencana yang terjadi serta langkah mitigasinya. Hal itu bertujuan untuk mempermudah dalam mengantisipasi dan memberikan keselamatan kepada masyarakat saat terjadi bencana.
“Jadi begitu ada kejadian tidak langsung panik. Tapi sudah ada sistem yang mempermudah untuk memitigasi sehingga kita dapatkan apa yang disebut dengan zero victim atau nol korban,” katanya.
BMKG memasang aplikasi MHEWS di lingkup Pemprov Sulsel, termasuk beberapa instansi seperti Dinas Kelautan dan Perikanan. Aplikasi ini juga akan diterapkan di semua kabupaten dan kota se-Sulsel.
Sebelum aplikasi ini, BMKG sudah lebih dulu memasang aplikasi gempa di setiap BPBD kabupaten dan kota yaitu warning risk system new generation.
“Tapi kalau yang ini (MHEWS) masih belum semua. Makanya kami tawarkan ke Sulawesi Selatan karena kami punya kantor balai wilayah IV ini. Dekat sini kantornya dan bisa berkoordinasi sehingga sinergi antar lembaga jalan karena tujuan utamanya untuk keselamatan masyarakat,” kata Sadly.
Aplikasi MHEWS merupakan aplikasi berbasis internet dan bisa diakses melalui ponsel pintar. Sistemnya terintegrasi dengan aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh di ponsel berbasis android.
Aplikasi tersebut memiliki banyak fitur seperti cuaca, gempa bumi, iklim, kualitas udara hingga cuaca maritim. Saat terjadi gempa misalnya, aplikasi tersebut akan memberikan informasi di mana titik episentrum gempa.
“Kalau ada gempa kan ketahuan bisa dilihat secara detail kapan harus lari. Jadi kita bisa dapat informasi itu. Kalau zaman sekarang ini tidak ada lagi orang yang terlambat lari kalau ada gempa karena sudah ada semua di HP. Ini info BMKG. Silakan install,” kunci Sadly. (jun)