BARRU, BKM– Penghafal Al Qur’an( hafidzah) 20 juz Indira Maya Anggraeni mendaftar pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di UPT SMAN 1 Barru (SMABAR) melalui jalur non zonasi, Rabu (27/6).
Jalur non zonasi yakni non akademik karena memiliki prestasi dibidang penghafal Al Qur’an 20 juz. Indira diakui ibu kandungnya Hardiana rela meninggalkan Ponpes Darul Istiqamah lantaran ingin belajar dan memahami ilmu pengetahuan umum. Apalagi selama ini lebih dominan belajar ilmu keislaman di Ponpes Maccopa Maros.
“Anak saya ingin ke sekolah umum untuk memperluas khasanah keilmuaanya dan dipadukan dengan ilmu-ilmu agama yang selama ini dipelajari di Ponpes,” ujar Hardiana.
Niat Indira masuk sekolah umum setelah menyelesaikan masa pendidikan tingkat Madrazah Tsanawiah menjadi keinginannya sendiri. “Kalau saya sebenarnya lebih senang tamat hafalan Qur’annya di Ponpes saja,” ujarnya
“Berbanding terbalik ketika Indira tamat SD, dia yang ngotot mau sekolah di Pondok Pesantren dan ketika itu justru saya lebih cenderung ke sekolah umum. Tetapi giliran sekarang dia yang mau masuk ke sekolah umum,” terangnya.
Sebenarnya Hardiana sangat khawatir jika putrinya yang sudah menghafal 20 juz ini justru bisa hilang saat lebih banyak waktunya dipergunakan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran umum.
Keseharian keluarga Indira yakni kedua orang tuanya berlatarbelakang sebagai ASN dan anggota TNI. Ayahnya Serka Wahyu Arifin merupakan anggota TNI yang bertugas di Kodim 1421 Pangkep dan ibunya Hardiana seorang tenaga Perawat di Puskesmas Padongko.
Hingga hari kedua proses PPDB, kata Ketua Panitia PPDB UPT SMABAR, Tamrin Tajuddin. Non zonasi pada jalur non akademik baru 4 calon siswa yang mendaftar dari jumlah kuota 38. Jalur Afirmasi dengan kuota 58 baru memperoleh pendaftar 23 orang.
Begitu pula dengan jalur perpindahan orang tua baru 3 pendaftar dari 12 kuota. Jalur anak pendidik dan tenaga pendidikan jumlah pendaftarnya 3 orang dari 8 kuota. Berbeda dengan jalur akademik yang memiliki kuota 77 justru sudah menerima 78 pendaftar. (udi/C)
