MAKASSAR, BKM — Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan Gerakan Berkunjung ke Rumah Keluarga Stunting (Gerebek Stunting). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 tahun 2022 ini berlokasi di Kelurahan Mamajang, Kota Makassar, Rabu, 29 Juni 2022.
Bekerja sama Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (DPPKB) Kota Makassar, Kodim 1408/Makassar, dan Perum Bulog Sulselbar, Gerebek Stunting ini menyasar rumah keluarga dengan anak stunting untuk pemberian bantuan makanan pemulihan gizi bagi anak stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Dra Hj Andi Ritamariani,M.Pd menyebutkan kegiatan ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting dengan melibatkan mitra kerja lintas sektor.
“Untuk kegiatan Harganas tahun ini, BKKBN hadir dari rumah ke rumah untuk memberikan bantuan kepada keluarga berisiko stunting. Sebelumnya juga telah dilaksanakan Pelayanan KB Sejuta Akseptor serentak di seluruh Indonesia,” terang Andi Rita.
Gerebek Stunting ini dilaksanakan seusai menyaksikan pengukuhan KSAD Jenderal Dudung sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting dan penyematan selendang oleh Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo,Sp.Og (K) secara daring.
Acara ini dihadiri Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi, Asisten Teritorial Kepala Staf Kodam (Aster Kasdam) XIV/Hasanuddin Kolonel (Arh) Wirawan Yanuartono,S.Sos., M.Sos, Komandan Kodim 1408 Makassar Letkol Inf. Nurman Syahreda, Kadis Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar Chaidir, S.STP, M.Si., dan pihak Perum Bulog Sulselbar, serta sejumlah pemangku kepentingan dan tokoh masyarakat.
Usai menyaksikan pengukuhan KSAD Jenderal Dudung, Andi Rita menyatakan siap berkolaborasi dengan TNI dalam upaya penurunan angka stunting di Sulawesi Selatan, dengan melibatkan seluruh pihak yang ada untuk mencapai target angka Stunting 14 persen pada tahun 2024.
“Menindaklajuti kerja sama BKKBN pusat dengan TNI dalam upaya penurunan stunting, kita akan teruskan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Ke depan kelaborasi kegiatan dalam pencegahan stunting akan kita tingkatkan bekerja sama Kodim di kabupaten/kota,” ujar Andi Rita.
Menurut Andi Rita, penanganan stunting harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat. Apalagi angka stunting Sulsel saat ini masih di atas nasional, yaitu 27,6 persen.
“Masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga terkait dengan sektor lainnya, sehingga penanganannya juga harus multipihak,” terang Andi Rita.
Sementara Aster Kasdam XIV/Hasanuddin Kolonel Arh Wirawan Yanuartono, mengatakan sesuai arahan KSAD TNI Jenderal Dudung, upaya penanganan stunting akan ditindaklajuti mulai dari Kodam, Korem, dan Kodim, hingga Koramil untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat, khususnya keluarga berisiko stunting. (rls)