pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Swadaya Dirikan Masjid Cantik Rp1,8 M, Rumah Tahfiz Rp1,2 M

Cara Warga Kampung Jangka, Gowa Bangun Rumah Ibadah

GOWA, BKM — Partisipasi dan kepedulian warga dalam bederma begitu besar. Apalagi untuk kepentingan agama, khususnya pembangunan masjid dan rumah tahfiz Al-Qur’an.

Bukti tingginya kepedulian warga dalam menjalankan syiar agama itu terlihat pada pembangunan Masjid Nurul Yaqin di Kampung Jangka. Tak hanya masjid, mereka yang bermukim di Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu bahkan membangun sekolah bagi penghafal Al-Qur’an.

“Betul-betul kami ini hanya mengandalkan sumbangan dari para pengendara yang lewat di depan masjid,” kisah H Adnan Dg Ngitung, Ketua Yayasan Nurul Yaqin Kampung Jangka.

Lelaki yang berprofesi sebagai guru itu mengapresiasi semangat anak-anak yang rela berpanas-panasan membuka donasi dengan menggunakan kardus. Masjid ini memang berada di jalan poros Pallangga. Kampung Jangka, berada tepat setelah Jembatan Kembar Sungguminasa bila kita dari arah Makassar.

Berkat kotak amal dari kardus itu, Masjid Nurul Yaqin selesai dibangun hanya dalam tempo 11 bulan dengan dana sebesar Rp1,8 miliar. Padahal saat itu masih dalam suasana pandemi Covid-19. Masjid dibangun di atas tanah seluas 15×30 meter. “Setelah rampung, warga menjuluki masjid itu sebagai Masjid Cantik,” terang Dg Ngitung sembari tersenyum.

Kisah yang dituturkannya itu merupakan succes story pembangunan masjid. Diakui itu karena semua bekerja secara ikhlas, dan tentu saja juga bekerja keras. Peran Rusly Tompo Dg Sarro dalam mengkoordinir anak-anak, juga dipuji.
Dg Sarro merupakan sekretaris pengurus Masjid Nurul Yaqin. Ketuanya H Danial Dg Nyikko. Posisi masjid yang berada tepat di pinggir jalan, seolah jadi rest area. Para pengendara sering singgah untuk salat, istirahat atau sekadar buang air kecil. Ada juga yang janjian dan menunggu jemputan di situ.
Selain parkiran di depan masjid, juga ada basement yang berfungsi sebagai tempat parkir. Demi keamanan dan kenyamanan, masjid dilengkapi CCTV dan wifi gratis.

“Memang dibuat kebijakan agar masjid ini leluasa dan mudah jadi tempat beribadah atau singgah beristirahat,” jelas Dg Ngitung.

Setelah rampung, rupanya dana awal pembangunan masjid sebesar Rp85 juta masih tersisa. Dana ini lalu dimanfaatkan untuk pembebasan lahan sebesar Rp55 juta guna membangun rumah tahfiz. Tekad membangun rumah tahfiz itu diakui hanya bermodal keberanian dan keikhkasan.

Selain pengurus masjid, juga dibentuk terpisah Yayasan Nurul Yaqin Kampung Jangka, untuk mengelola rumah tahfidz. Ketua yayasannya adalah H Adnan Dg Ngitung, Sekretaris H Danial Dg Nyikko, sedangkan Bendahara Sanusi.

Disampaikan bahwa ide membangun rumah tahfiz ini seiring program Bupati Gowa Dr Adnan Purichta Ichsan. Bupati dua periode itu mencanangkan program satu desa satu penghafal Al-Qur’an. Maka pengurus kemudian mengambil inisiatif mendirikan rumah tahfiz, yang dibangun kurang lebih hanya setahun, lagi-lagi dari swadaya masyarakat.

Rumah tahfiz dibangun dengan dana lebih Rp1,2 miliar. Ada jembatan yang menghubungkan masjid dengan rumah tahfidz tersebut. Setelah dibuka pendaftaran, mulai Juni-Juli 2022, kini rumah tahfidz sudah memiliki 61 siswa, berasal dari Taeng, Bajeng, Pangkabinanga, Kampung Jangka, dan Bonto Kamase.

Rumah tahfidz ini punya dua tingkatan, yakni TK/TKA dan Tahfiz Weekend. Sesuai namanya, tahfidz weekend hanya diadakan pada Sabtu-Ahad. Untuk tahfidz weekend ini, santrinya menginap. Sementara mereka digratiskan selama sebulan. Rencananya, pada bulan Juli ini mulai berbayar tapi hanya untuk makan dua kali sehari.

Rumah tahfidz itu merupakan gedung tiga lantai. Lantai satu untuk TK/TKA, lantai dua untuk sekolah tahfidz, sedangkan lantai tiga aula. Fasilitas yang dimiliki antara lain, ruang ber-AC, setiap lantai dilengkapi kamar mandi, juga kamar tidur bagi para santri.

Pengurus kini punya rencana baru, membuka SMP Islam Terpadu untuk menampung siswa yang tidak lulus masuk sekolah negeri. Pengurus optimis karena mereka didukung SDM, para pengajar alumni dari UNM, UIN, dan Al-Birr. (*/rus)




×


Swadaya Dirikan Masjid Cantik Rp1,8 M, Rumah Tahfiz Rp1,2 M

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link