Site icon Berita Kota Makassar

Chaidir Minta Pengawas dan Kepsek Patuhi Pakta Integritas

MAROS, BKM — Bupati Maros, Chaidir Syam, didampingi Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Maros, Andi Davied Syamsuddin, melantik 37 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam jabatan fungsional kepala sekolah (kepsek) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros.

Pelantikan ini dilaksanakan di ruang pola kantor bupati Maros, di Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Jumat siang (8/6). Pada pengambilan sumpah jabatan pelantikan PNS fungsional ini, terdapat 37 yang dilantik oleh bupati Maros dengan rincian 13 orang merupakan kepala sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), 22 orang kepala sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD), dan 2 orang kepala sekolah tingkat Taman Kanak-kanak (TK).

Dalam sambutan pelantikan, Bupati Maros, Chaidir Syam, menyampaikan, selamat kepada para guru yang sudah dilantik sebagai kepala sekolah. Menurutnya, ini sebagai bentuk reward atas prestasi kerja yang telah diperoleh. Dan yang dimutasi merupakan penyegaran di tempat tugas baru.
”Ini semua kita lakukan karena kita berharap dunia pendidikan kita dan juga pengelolaan di sekolah bisa semakin baik ke depannya. Jadi ada beberapa tanda kutip sedikit bermasalah ini, kita lakukan penyegaran. Karena pusatnya kemarin adalah pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan,” jelasnya.
Chaidir lanjut menyampaikan kepada seluruh pejabat yang telah dilantik agar bisa bekerja dengan baik dan amanah. Jika suatu saat ada yang menyalahi juknis di pakta integritas, dirinya tidak segan-segan untuk melakukan evaluasi pergantian pucuk pimpinan.

”Ada pula rekomendasi kepala sekolah yang bermasalah, juga sebenarnya bapak ibu semua sudah membaca pakta integritas. Jadi kalau ada salah satu juknis di pakta integritas yang dilanggar, maka kita bisa melakukan evaluasi dan pergantian pucuk pimpinan baik di pengawas maupun kepala sekolah,” jelas Chaidir.
Chaidir pun berharap kepada seluruh pejabat baru yang telah dilantik ini agar bisa menjadi teladan di masyarakat. Sehingga tidak ada lagi kepala sekolah yang mempunyai masalah dengan masyarakat. ”Bapak ibu ini adalah pimpinan di sekolah dan unsur-unsur membawahi, juga kita harapkan bisa jadi teladan di masyarakat. Sehingga saya berharap kepada kepala sekolah kita ini tidak boleh lagi ada yang kita dengar ada yang mempunyai masalah di masyarakat,” tutupnya.

Bupati Maros menambahkan, ada tiga tugas pokok harus dilaksanakan kepala sekolah. Pertama, tugas sebagai manajerial, yaitu tugas kepala sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah. Sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien.

Kedua, tugas melaksanakan supervisi, yakni, kepala sekolah juga memiliki tugas pokok melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kerja guru dan staf. Dengan tujuan untuk menjamin agar guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses maupun hasil pendidikan di sekolah. Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-kegiatan yaitu merencanakan, melaksanakan dan menindaklanjuti program supervisi.

Ketiga, di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala sekolah juga memiliki tugas kewirausahaan. Tugas kewirausahaan bertujuan agar sekolah memiliki sumber daya yang mampu mendukung jalannya sekolah, khususnya dari segi finansial. Selain itu juga agar sekolah membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga sekolah, khususnya para siswa. (ari/c)

Exit mobile version