MAKASSAR, BKM–Wali Kota Makassar dua periode Mohammad Ramdhan (Danny) Pomanto saling puji dengan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Keluarga Massenrempulu (HIKMA) Sulawesi Selatan Muhammad Anshar.
Pujian kepada Danny muncul saat dirinya menghadiri pelantikan pengurus DPW HIKMA Provinsi Sulawesi Selatan di Four Poin By Sheraton Makassar, Sabtu (17/7).
Danny yang datang sebagai warga kehormatan HIPMA Sulsel dinilai cakap untuk membangun Enrekang secara khusus dan Sulawesi Selatan secara umum.
Ketua DPW HIKMA Sulsel Muhammad Ansar Mangopo menanggapi adanya wacana agar Danny maju sebagai calon Gubernur Sulsel patut diapresiasi.
“Dorongan agar Danny membangun Sulsel itu mengalir saja. Sebab apa yang dia tanam pasti dia akan tuai.
Pasti warga akan melihat hasil yang selama ini dikerjakan. Tak hanya itu, saya lihat periode kedua ini begitu banyak posisi atau jabatan ditempati oleh orang HIPMA,”tutur Anshar yang juga Sekkot Makassar ini.
Atas pujian yang disampaikan Ansar, Danny pun menanggapi santai. Awalnya Danny memuji Enrekang karena memili sumber daya alam (SDA) yang bagus serta sumber daya manusia (SDM) yang baik. Terbukti ada sekitar 25 pengurus HIKMA bergelar Profesor serta 30 yang bergelar Doktor.
Danny menilai Enrekang sebuah kawasan yang sumbur dan dengan sungai serta kemampuan mineral yang luar biasa sekali, “Soal aspirasi agar maju di pilgub Sulsel, bagi saya tentu kita wait and see. Tak boleh kajili-jili, kalau masyarakat mau kenapa kita tolak dan kalau masyarakat tidak mau jangan kita paksa,”jelas Danny.
Sebaliknya Danny ikut memuji Anshar yang dinilai mampu membangun kampung halamannya di Enrekang, sebab sebelum menjabat Sekkot, juga punya pengalaman sebagai kepala dinas, “Pak Anshar itu punya kepengalaman dipemerintahan,”puji Danny.
Ansar juga menanggapi datar atas dorongan Danny agar dirinya dapat membangun Enrekang. Ansar mengaku bila siapapun bisa membangun. “Pertanyaannya siapa yang mau dan siapa yang mampu. Kalau ada yang mampu tentu harus diuji, kalau yang mau pasti banyak. Kalau Allah menghendaki kita tidak bisa menolak,”jelas Anshar merendah. (rif)