Site icon Berita Kota Makassar

Grup Modalku Salurkan Pinjaman Rp36,56 Triliun

MAKASSAR, BKM — Grup Modalku yang dikenal dengan nama Funding Societies, telah menyalurkan
pinjaman sebesar Rp36,56 triliun kepada lebih dari 5,1 juta pinjaman Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Sepanjang semester I-2022, jumlah pinjaman yang telah tersalurkan sebesar Rp7,2 triliun. Hingga saat ini, angka penyaluran pinjaman Grup Modalku masih terbilang cukup stabil. Bahkan mengalami pertumbuhan sebesar hampir 70 persen jika dibandingkan penyaluran dana pada semester satu periode 2021 yakni sebesar Rp4,2 triliun.

Di Indonesia, penyaluran pendanaan Modalku telah didistribusikan ke berbagai industri UMKM. Masih
sama seperti tahun sebelumnya, hingga semester I-2022, industri UMKM yang paling banyak didanai
Modalku didominasi sektor perdagangan, baik grosir dan eceran, termasuk pengusaha online sebesar 58 persen.
Kemudian diikuti dengan sektor jasa, termasuk industri pengolahan, konstruksi, serta pengangkutan dan pergudangan sebesar 41 persen. Sedangkan sektor kehutanan dan perikanan sebesar 1 persen.

Area penyaluran dana Modalku tidak hanya berfokus di Pulau Jawa, namun juga ke luar Pulau Jawa. Beberapa area di luar Pulau Jawa yang paling banyak didanai Modalku antara lain Riau, Sumatera
Utara, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Hingga saat ini, lebih dari 230 ribu pendana, baik individu maupun institusi telah terdaftar di Grup
Modalku dan Indonesia memiliki jumlah pendana terdaftar sebesar lebih dari 63 persen dibandingkan dengan total pendana Grup Modalku. Jumlah akun pendana Modalku hingga saat ini masih didominasi
pendana individu dibanding pendana institusi.
Pendana bisa mendapatkan tingkat bunga hingga 17 persen per tahunnya tergantung dengan pinjaman yang didanai dan toleransi risiko masing-masing pendana. Pada semester I-2022, komposisi pendana generasi milenial lebih mendominasi dengan persentase sebesar 53 persen.
Co-founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan, menjelaskan, tahun 2022 menjadi tahun berkesan bagi Modalku. Di tengah situasi bisnis yang menantang, kami tetap konsisten untuk terus bertumbuh dan
menjadi solusi untuk kebutuhan UMKM.

”Hal ini dibuktikan dengan berbagai pencapaian serta inisiatif yang kami lakukan. Seperti menerima pendanaan Seri C+, melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, serta memperluas jangkauan ke lebih banyak industri UMKM dengan melakukan ekspansi,” kata Iwan.
Selain mendapatkan pendanaan Seri C+, selama semester I-2022 Grup Modalku melakukan berbagai
inisiatif, yaitu melakukan co-investment dengan Bank Index, melakukan kerja sama dengan berbagai
pihak seperti Bank DBS dan Linkz Asia, serta mengakuisisi CardUp sebagai langkah ekspansi layanan
payments.
Tidak hanya itu, baru-baru ini Grup Modalku melebarkan sayapnya dengan melakukan ekspansi di Asia Tenggara ke Vietnam dan Makassar sebagai kota pertama di luar Jawa. Pencapaian ini merupakan bentuk kontribusi Grup Modalku untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada UMKM di Asia Tenggara dan Indonesia khususnya.

”Setelah melakukan berbagai macam inisiatif dan memperoleh pendanaan pada semester satu tahun
2022, kami tetap berusaha untuk bijak dalam mengatur seluruh alokasi pengeluaran perusahaan,
termasuk pengeluaran operasional. Tidak hanya itu, kami juga selalu mengembangkan fundamental dan
bisnis, salah satunya melalui penguatan di bidang teknologi agar dapat memberikan kepuasan terhadap
pengalaman pengguna,” tutup Iwan Kurniawan
Sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung kebutuhan UMKM di berbagai sektor, Modalku
menghadirkan beberapa fasilitas pinjaman yang disesuaikan dengan karakteristik para UMKM. Beberapa
fasilitas tersebut, di antaranya adalah Modal Kawan Mikro, Invoice Financing, serta Modal Karyawan.

Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa
mendapatkan pinjaman modal usaha hingga Rp2 miliar yang didanai pendana platform (individu atau institusi yang mencari pendanaan) melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan nama Funding Societies. (mir)

Exit mobile version