pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Sembilan Proyek Nasional di Sulsel Masih Bersoal

Terkendala Lahan dan Ketidakpastian Pengerjaan

MAKASSAR, BKM –Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia masih banyak bersoal. Termasuk sembilan proyek nasional di Sulsel dari total 208 proyek dan 10 program di Indonesia.

Bahkan ada dua proyek bendungan yang telah diresmikan Presiden RI, Joko Widodo, yakni Bendungan Passellorang di Kabupaten Wajo dan Bendungan Karraloe yang berada di antara dua daerah yaitu Gowa dan Jeneponto.
Hal ini diketahui saat pemerintah pusat melakukan evaluasi terhadap sejumlah proyek strategis nasional.

Persoalan yang dijumpai di lapangan mulai dari masalah proses pembangunan, ketidakpastian pengerjaan hingga masalah lahan yang menjadi isu paling banyak dikeluhkan.
Di Sulsel merujuk dari sembilan PSN yang termuat dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko)Bidang Perekonomian nomor 7 tahun 2021, sembilan PSN berada di Sulsel, dimana dua diantaranyayaitu Bendungan Passellorang di Kabupaten Wajo dan Bendungan Karraloe yang berada di antara dua daerah yaitu Gowa dan Jeneponto.

Sedangkan saat ini masih ada Makassar New Port di Kota Makassar, kemudian ada Kereta Api Makassar-Parepare, Bendungan Pammukulu di Takalar, Jaringan Irigasi pada Bendung Baliaese, Jalan Tol Mamminasata, kemudian ada Kawasan Industri Takalar dan Kawasan Industri Bantaeng.
Dari ketujuh PSN tersebut, salah satu menjadi kendala adalah pembebasan lahan yang berkepanjangan, sedangkan perencanaan pembangunan tidak dapat berjalan jika ini tidak dapat selesai.

Sebut saja, Kereta Api Makassar-Parepare yang mulai dikerjakan sejak 2015, memasuki tahun ke tujuh pengerjaan proyek pertama di luar Pulau Jawa tersebut, masih terus dilakukan. Saat ini proses pembebasan lahan yang dilakukan telah memasuki segmen E dimana dari Maros-Makassar.
Sejak awal pembangunan, yang dilakukan di Kabupaten Barru tersebut bisa dikatakan masalah lahan menjadi perhatian, kala itu masyarakat yang tidak ingin membebaskan lahannya, kemudian dilakukan konsinyasi. Walaupun menemui kendala, akhirnya pada Oktober nanti Kereta Api Makassar-Parepare akan dilaunching dimana akan beroperasi sepanjang 71 Km, arah Barru-Maros.

Memasuki segmen E, Maros-Makassar rencana penetapan lokasi tak berjalan mulus hal ini disebabkan adanya penolakan terhadap penetapan lahan, disebabkan adanya penolakan dari warga setempat yang mengklaim menjadi perhatian, bahkan Pemerintah Kota Makassar turut menolak, karena dianggap melanggar Perda RTRW yang dimilikinya.
Kemudian ada Bendungan Pammukulu di Takalar, progress PSN yang satu ini terbilang bagus walaupun sempat terkendala lahan, namun Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ), terus menyelesaikan konstruksinya dan di target pada tahun 2023 bisa selesai paling lambat di 2024.

Kawasan Industri Takalar, dengan total nilai investasi Rp 6,890 Triliun sampai saat ini progresnya masih pada penetapan lokasi, dan juga lahan eks transmigrasi. Namun, semua sementara berproses terutama untuk penetapan lokasi yang diperuntukkan untuk PT Kawasan Berikat Nasional.
“Masih pada proses penetapan lokasi, kemudian ada lahan eks transmigrasi ini juga sementara diselesaikan,” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana dan Pemberdayaan Industri pada Dinas Perindustrian Sulsel Iffah Rafida Djafar, Selasa (2/8).

Iffa mengingatkan, pengerjaan PSN melibatkan banyak pihak dan tidak dibangun hanya dalam waktu singkat termasuk lahan yang akan digunakan. Sedangkan untuk Kawasan Industri Bantaeng, ia menyebutkan sudah ada yang mulai beroperasi di sana.
Selain, ke empat PSN tersebut masih ada Jalan Tol Mamminasata, Makassar New Port dan juga Jaringan Irigasi Bendung Baliase. Diantara ketiga PSN ini, Jalan Tol Mamminasata yang masih dalam tahapan penyiapan.(jun)




×


Sembilan Proyek Nasional di Sulsel Masih Bersoal

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link