MAKASSAR, BKM — Dalam beberapa hari terakhir beredar pamflet yang cukup viral. Berisi tulisan tawaran nikah gratis yang difasilitasi Yayasan Dewi Natalia bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Makassar.
Dalam pamflet itu disebutkan rencana nikah gratis tersebut digelar Sabtu, 12 November 2022 di Hall Citra Sudiang, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya. Bagi yang berminat untuk mengikuti nikah massal ini, bisa mendaftar di Kantor Yayasan Kompleks Permata Regency, paling lambat 30 September 2022.
Syarat bagi peserta yang mengikuti nikah gratis adalah tidak dalam sebuah ikatan perkawinan serta umur sudah memenuhi syarat untuk menikah. Dalam kegiatan itu, pihak penyelenggaran berjanji akan memfasilitasi mahar berupa seperangkat alat salat, biaya nikah, bingkisan pengantin, rias dan busana pengantin, serta dokumentasi pengantin.
Dikonfirmasi terkait kegiatan tersebut, Kepala Dinas Sosial Makassar Aulia Arsyad sangat menyayangkan viralnya pamflet nikah gratis tersebut. Sebeb menurutnya, sejauh ini kegiatan itu baru sebatas rencana. Karena belum ada anggaran yang disiapkan untuk merealisasikannya.
“Kita baru mau usulkan ke anggaran perubahan. Belum ketuk palu. Makanya saya bilang ke Ibu Dewi (dari Yayasan Dewi Natalia), kenapa bisa tersebar pamfletnya,” ungkap Aulia saat dihubungi BKM, Juni (12/8).
Dia mengaku, akibat beredarnya pamflet tersebut, orang-orang jadi heboh dan banyak yang WhatsApp mau mendaftarkan diri.
“Jadi saya bilang, jangan dulu mendaftar sekarang karena ketuk palu juga belum. Kita kan baru mau usulkan di APBD Perubahan dalam bentuk dana hibah. Kita juga tidak tahu apakah nantinya mendapat persetujuan dari DPRD atau tidak,” jelas Aulia.
Dia menegaskan, pamflet yang beredar itu tanpa sepengetahuan Dinas Sosial. Sebenarnya, menurut Aulia, desain pamflet sudah pernah dikirim ke dirinya. Namun dia mengaku belum menyebarkannya, bahkan kepada sekretaris, kepala bidang, dan orang-orang lingkup Dinsos.
“Makanya saya bilang kenapa menyebar begitu. Nanti orang berharapmi baru belum ada persetujuan DPRD. Intinya, untuk pamflet bukan saya (Dinsos) yang desain. Itu kan idealnya dibicarakan dulu dengan kami. Kalau sudah fix, baru dibuatkan flyernya,” tambah mantan Camat Tallo itu.
Rencananya, anggaran nikah gratis tersebut akan dimasukkan ke dalam usulan dana hibah APBD-P. Nilainya sesuai dengan usulan tertera dalam proposal yang diajukan Yayasan Dewi Natalia, sebesar Rp344.940.000.
“Katanya itu bisa untuk nikah gratis sebanyak 100 pasangan. Jadi proposal nikah gratis itu sudah masuk sejak tahun 2021 lalu,” beber Aulia.
Lebih jauh dikemukakan, seandainya anggaran nikah gratis tersebut disetujui oleh DPRD, rencananya akan digelar di lorong-lorong wisata. “Itu untuk mensupport kegiatan lorong wisata. Jadi misalnya ada warga yang belum tercatat pernikahannya, bisa didaftarkan. Atau ada yang sudah pacaran tapi terkendala biaya nikah, kasih menikahmi saja. Yang penting usianya sudah memenuhi syarat untuk menikah,” tutur Aulia. (rhm)
