pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Pimpin Golkar Makassar, Appi Bisa Jadi Wali Kota?

Pengamat Sebut Peluangnya Lebih Besar

MAKASSAR, BKM — Munafri Arifuddin alias Appi kini menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Makassar. Sebelum pada posisinya sekarang, ia pernah dua kali mengikuti kontestasi pemilihan wali kota (pilwali) Makassar, yakni pada tahun 2018 dan 2020. Dengan jabatan sebagai orang nomor satu di Golkar Makassar, mampukah ia memenangkan pertarungan pada pilwali yang akan dihelat November 2024 mendatang?
Pertanyaan itu mencuat, sebab masih banyak tokoh lain yang memiliki peluang untuk ikut pilwali Makassar. Sebut saja Samsu Rizal MI alias Deng Ical, Irman Yasin Limpo alias None, Andi Racmatika Dewi alias Cicu, Dr Rahman Bando, Adi Rasyid Ali, dr Fadli Ananda, Fatmawafi Rusdi Masse, serta istri Wali Kota Makassar dua periode Moh Ramdhan Pomanto, yakni Indira Yusuf Ismail.

Pada pilwali 2018, Appi yang maju bersama Cicu kalah dari kolom kosong. Awalnya, pasangan Appi-Cicu menantang petahana Danny Pomanto yang menggandeng Indira Mulyasari Paramastuti, namun didiskualifikasi oleh KPU sebagai peserta.
Selanjutnya, pada pilwali 2020 Appi kembali maju dengan menggandeng Rahman Bando. Namun, lagi-lagi kalah dari Danny yang maju bersama Fatmawati Rusdi.
Appi menegaskan bila dirinya bertekad akan mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Makassar.
Memang, Appi punya tugas berat selaku ketua partai. Selain terbilang baru di gelanggang politik,
CEO PSM Makassar ini pun menyadari, tugasnya mengemban amanah partai sebesar Golkar di Makassar tidaklah mudah. Makanya, ia mengajak kepada kader untuk solid dan saling bahu membahu merebut kembali kejayaan Partai Golkar di Makassar.

“Saya berjanji di tempat ini, di hadapan Ketua DPD Partai Golkar Sulsel, Golkar Insyaallah akan memenangkan seluruh kontestasi politik, Pak Ketua. Baik legislatif, eksekutif, kami akan bersama-sama membangun kolaborasi yang baik,” tegas Appi pada pelantikan pengurus Partai Golkar, Jumat malam (19/8) lalu.
“Ini bukan omong kosong semata. Kami akan menunjukkan ini Pak Ketua (Taufan Pawe), bahwa kami punya kemampuan untuk mengonsolidasikan semua ini. Sehingga suatu saat nanti, setelah pengumuman di tahun 2024 mendatang, bahwa perolehan tertinggi harus datang dari Kota Makassar,” tandasnya.
Ia juga menargetkan, di bawah komandonya, Golkar akan merebut 10 kursi di pileg mendatang. Bukan cuma itu, ia mau lagi, kader Golkar yang akan kembali menjadi ketua DPRD Makassar.

“Kami akan menghabiskan seluruh energi dan kekuatan kami, untuk merebut itu (kursi ketua DPRD) kembali. Insyaallah seluruh arahan dan bimbingan Pak Ketua akan kami balas dengan kemenangan di setiap pertarungan-pertarungan kami,” tegas Appi.

Peluangnya Lebih Baik

Pemerhati politik dari PT Nurany Strategic Dr Nurmal Idrus yang dimintai komentarnya apakah Appi masih memiliki peluang untuk terpilih sebagai wali kota Makassar setelah dua kali gagal, menyarankan agar Appi kembali bertarung di pilwali 2024. Alasannya, menurut Nurmal, ada sejumlah faktor pengungkit peluang yang dulu tak dimilikinya dan sekarang ada padanya.

Pertama, Appi merupakan pemenang kedua pada pilwali 2020 dan untuk itu dia menjadi figur dengan basis suara yang jelas dan terbaca di pilwali 2024. Kedua, ia kini mengendalikan Partai Golkar dengan jaringan infrastruktur lengkap, hal yang di pilwali sebelumnya tak dimilikinya. Ketiga, selama dua kali pilwali yang diikutinya, batu sandungannya adalah Danny Pomanto, yang di 2024 tak bisa lagi ikut serta.

“Keempat, pemilih Makassar cenderung mengasihinya karena telah dua kali gagal dan persepsi pemilih ada padanya,” jelas Nurmal, Selasa (23/8).
Hal senada disampaikan pengamat politik Dr Ali Armunanto. Ia mengemukakan bahwa peluang secara institusional tentu lebih baik, karena saat ini Appi mengendalikan sebuah partai yang besar. Namun potensi institusional ini harus dimaksimalkan untuk bisa memperoleh dampak elektoral.
“Artinya, mesin partai harus bisa dioptimalkan dan juga jaringan pemilih bisa dikuasai dan dimobilisasi saat pemilihan. Proses ini tentu saja bukan hal yang mudah, meskipun Appi mengendalikan Partai Golkar. Appi masih harus bekerja keras untuk mengelola berbagai potensi dan modalitas politik yang dimiliki atau dikuasainya untuk bisa mendapatkan keuntungan elektoral dan memenangkan pilwali Makassar,” jelas Ali Armunanto, kemarin.

Pengamat komunikasi politik dari UIN Alauddin Dr Firdaus Muhammad, juga memberikan analisa bila Appi harus menjaga basis suara dan aktif memperluasnya di daerah lain agar bisa menang. Termasuk menjaga ritme gerakan politik melalui Golkar. “Golkar harus menaikkan jumlah kursi untuk memudahkan Appi diusung di pilwali. Appi juga harus jajaki persiapan pendamping,” ujar Firdaus Muhammad. (rif)




×


Pimpin Golkar Makassar, Appi Bisa Jadi Wali Kota?

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link