MUNGKIN masih ada di antara kita yang masih ingat pesan orang tua dulu, kalau mengalami luka bakar segera berikan odol alias pasta gigi. Dengan cara seperti itu, katanya luka cepat sembuh. Ternyata, hal itu tidak disarankan untuk dilakukan.
ERA Fasirah dan Nadila Diana Muslimin adalah ketua umum dan wakil ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Keperawatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) periode 2022-2023. Keduanya menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar.
Salah satu yang dibahas Era dan Nadel –sapaan akrab Nadila Diana– adalah cara mengobati luka. Termasuk tentang lembaga yang mereka tempati berkecimpung saat ini.
Dijelaskan Era, HMJ Keperawatan merupakan lembaga yang menghimpun mahasiswa keperawatan UINAM. Perempuan mendominasi di program studi ini. Kalau pun ada laki-laki, jumlahnya terbilang sedikit. Setiap tahun antara tujuh sampai 10. ”Untuk di angkatan saya, laki-lakinya tujuh orang,” ungkap mahasiswi angkatan 2019 ini.
Tidak heran, ketika proses pemilihan ketua HMJ Keperawatan, dua orang yang maju sebagai calon semuanya perempuan. Era yang terpilih kemudian menggandeng Nadel sebagai wakilnya. Hal itu dilakukan karena melihat potensi yang dimiliki Nadel.
Sebagai mahasiswa keperawatan, baik Era maupun Nadel cukup piawai menjelaskan tentang salah satu bidang tugas mereka, yaitu perawatan luka. Menurutnya, sangat penting untuk mengatasi luka ketika besar dan dalam karena tergolong parah. Tapi ada juga luka yang tanpa mendapat perawatan khusus pun bisa sembuh dengan sendirinya.
Khusus untuk luka bakar, seperti percikan minyak, Era dan Nadel mewanti-wanti untuk tidak menggunakan pasta gigi. Begitu pula dengan masu, hingga putih telur.
”Kita tidak pernah memikirkan bahwa dalam odol ada kandungan obat kimia lain, seperti pemutih untuk gigi. Ada juga pengharumnya. Itu tidak cocok untuk luka bakar,” ungkap Era, yang diamini Nadel.
Mereka lebih merekomendasikan penggunaan aloe vera atau lidah buaya untuk mengobati luka bakar ringan. Karena di dalamnya mengandung zat yang dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru. Selain itu, bisa juga mengompres luka bakar. Tujuannya untuk mengeluarkan suhu panas yang kena kulit.
Jika luka bakar ringan bisa ditangani di rumah, tidak dengan yang parah, seperti luka akibat terbakar kompor gas dan lukanya di sekujur tubuh. Korban harus segera dibawa ke rumah sakit, karena ada penanganan khususnya.
Demikian pula dengan luka karena mengalami kecelakaan. Untuk korban dalam peristiwa ini, milsanya terjadi pendarahan aktif, bisa diberikan pertolongan pertama. ”Caranya, cari kain yang ada di sekitar kita. Gunakan untuk menekan luka sampai darahnya tidak lagi mengalir dengan deras,” tutur Era lagi.
Bagaiman dengan penanganan luka infeksi? Menurut Era dan Nadel, yang pertama dilakukan adalah tangani dulu infeksinya dengan membersihkan lukanya. NaCl bisa digunakan untuk itu. Jangan menggunakan alkohol ataupun obat merah, karena punya kandungan bahan kimis yang keras.
”Tujuan kita membersihkan luka infeksi adalah untuk menumbuhkan jaringan baru. Karena itu, luka infeksi harus betul-betul diprotect. Kalau menggunakan alhokol ataupun obat merah akan menyebabkan gagal tumbuh jaringan baru dan infeksinya tidak akan sembuh,” terangnya.
Di bagian lain, keduanya membahas tentang pentingnya meminum obat antibiotik sampai habis. Sebab jika tidak, seseorang akan menjadi resisten obat. Bila di kemudian hari ada penyakit dan diberi obat yang sama, pasien akan kebal dengan obat tersebut. Hal ini akan berpengaruh terhadap proses penyembuhan. (*/rus)