JENEPONTO, BKM — Tanaman Bonsai adalah salah satu karya seni yang memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Berdasarkan laporan ketua panitia, di pameran ini ada Bonsai yang nilai tawarnya mencapai Rp800 juta. Ini cukup fantastis.
Demikian disampaikan Bupati Jeneponto, H Iksan Iskandar, saat membuka pameran dan kontes bonsai nasional, di Stadion Mini Turatea, Rabu (31/8). Sekaligus melantik pengurus PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) Cabang Jeneponto dan Cabang Bantaeng.
Diawali dengan pelantikan pengurus PPBI Cabang Jeneponto dan PPBI Cabang Bantaeng oleh pengurus PPBI Pusat oleh wakil ketua dewan pusat. Dalam sambutannya, bupati menyampaikan apresiasi dan selamat kepada seluruh pengurus PPBI yang dilantik tersebut.
”Semoga dapat menjalankan amanah dengan baik dan terus melakukan inovasi dalam pengembangan tanaman hias bonsai,” kata bupati.
Di sela-sela pameran, Bupati H Iksan Iskandar juga memberi apresiasi kepada panitia pelaksana. Menurutnya, pameran bonsai berskala nasional tersebut diikuti peserta dari berbagai daerah yang secara tidak langsung mengundang keakraban dan silaturahmi antar pecinta Bonsai.
”Alhamdulillah, pameran dan kontes skala nasional ini dapat mempersatukan hati para pencinta Bonsai di tanah air,” jelasnya.
Bupati dua periode itu juga menjelaskan, keunikan dan karakteristik yang dimiliki tanaman Bonsai dapat menghasilkan nilai tawar ekonomi yang besar di masyarakat. ”Dengan adanya pameran dan kontes ini masyarakat bisa menuai potensi bonsai sebagai sumber-sumber pendapatan,” ujar Iksan.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Jneeponto, Hj Hamsiah Iksan melakukan pengguntingan pita tanda dimulainya pameran Bonsai Gammara yang berlangsung mulai hari Rabu (31/8) sampai Minggu (4/9).
Turut hadir Wakil Bupati Jeneponto, H Paris Yasir, perwakilan Dandim 1425 Jeneponto, beberapa kepala OPD, Kapolsek Binamu, camat Binamu, dan lurah Balangtoa. (rls)
