Site icon Berita Kota Makassar

Tak Masalah Prabowo–Muhaimin Atau Puan Maharani

SEKRETARIS Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulsel Darmawangsyah Muin mengaku tidak masalah jika pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Prabowo Subianto berpasangan dengana Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
“DPP tentu punya pertimbangan yang matang sebelum memutuskan pasangan dan partai koalisi,”ujar Darmawangsah Muin, Rabu (31/8).
Sebelumnya, ada hasil survei yang dilakukan Arus Survei Indonesia (ASI) yang menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar sebagai duet paling potensial memenangkan pilpres.

Dalam simulasi empat pasangan calon, duet Prabowo-Muhaimin memiliki tingkat elektabilitas (27,1%), disusul duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (24,8%), Ganjar Pranowo-Puan Maharani (23,9%), dan Airlangga Hartarto-Erick Thohir (16,1%). Sisanya 8,2% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif’an mengatakan, dari hasil survei bertajuk ‘Preferensi Pemilih Dan Peta Elektoral 2024” yang dirilis, Rabu (31/8), Prabowo dan Muhaimin juga berada di urutan teratas bakal capres atau cawapres paling potensial untuk klaster ketua umum partai politik. “Prabowo Subianto berada di urutan teratas dengan tingkat elektabilitas 25,7%, disusul Muhaimin (18,8%), dan Agus Harimurti Yudhoyono (16,9%),” katanya.

Ali mengatakan, dalam survei tersebut juga terungkap latar belakang bakal calon presiden dan wakil presiden yang paling mempengaruhi pilihan responden adalah rekam jejak (76,6%), agama (68,8%), dan gender (49,8%) sebagai tiga besar, disusul usia (47,5%), asal daerah (30,9%), dan suku (22,7%).
Terkait tokoh-tokoh yang paling mempengaruhi dalam memilih calon presiden dan wakil presiden tertuju pada tokoh politik (29,1%) dan tokoh agama (27,0%) yang paling tinggi, disusul tokoh masyarakat (15,2%), artis/influencer (14,5%), dosen/guru (5,0%), dan orang tua (2,2%). Sisanya 7,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab.

Terkait preferensi profil pasangan kandidat presiden dan wakil presiden, pasangan nasionalis-religius (45,8%) paling banyak dipilih, disusul religius-nasionalis (30,7%), nasionalis-abangan (9,0%), dan nasionalis-sekuler (8,0%), dan yang tidak jawab/tidak tahu 6,5%. Sebanyak 51,5% responden mengatakan lebih suka dengan kombinasi presiden-wakil presiden dari Jawa-non Jawa, sementara yang mengatakan biasa saja 42,5%, tidak suka 3,1%, dan 2,9% mengatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei tersebut dilaksanakan pada tanggal 12 hingga 18 Agustus 2022 di 34 provinsi di Indonesia dengan cara telesurvei.
Responden diwawancara melalui kontak telepon menggunakan kuesioner. Metode penarikan sampel Multistage Random Sampling. Jumlah responden 1200 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. (rif)

Exit mobile version