pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

UT Makassar Juara Umum Disporseni Tingkat Nasional

Hadir di Dies Natalis ke-38, Ketua MPR Dukung Pengembangan UT

MAKASSAR, BKM — Universitas Terbuka (UT) Makassar keluar sebagai juara umum tingkat nasional pada ajang Diskusi Ilmiah Pekan Olahraga dan Senin (Disporseni) tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian Dies Natalis UT, Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia.

Dies Natalis berlangsung di Universitas Terbuka Convention Centre (UTCC), Jakarta, Minggu, 4 September 2022. Mengusung tema Bangkit Maju Bersama dalam Tatanan Baru Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Dipimpin langsung Rektor UT Prof Ojat Darojat. Ketua MPR RI H Bambang Soesatyo hadir dalam acara ini.

Peringatan yang dilaksanakan secara hibrida ini diikuti 39 UPBJJ-UT dari seluruh Indonesia. Masing-masing UPPBJ mengikutinya secara daring.

Salah satu rangkaian dalam acara ini adalah pengumuman pemenang berbagai lomba Disporseni dalam rangka Dies Natalia ke-38. UPBBJ-UT Makassar dinyatakan sebagai juara umum setelah peserta yang diutus meraih juara pada beberapa kategori.

Sainal yang berkompetisi di lomba testimoni keluar sebagai juara. Daifa Difa Latifatul Qalbi Fangki meraih juara satu lomba poster edukatif. A Pappi Azhari juara tiga lomba tiktok edukasi kategori kelompok.

Sementara Asraeny Ramadhana meraih juara satu Tiktok Edukasi Kategori Individu. Juara dua diraih pada seni suara kategori vokal grup. Airin Nurfadhillah keluar sebagai juara tiga seni suara kategori solo putri. Sedangkan Saddang Husain keluar sebagai juara dua seni suara kategori solo putra.

Keberhasilan keluar sebagai juara umum disambut meriah pengelola UPBBJ-UT Makassar bersama mahasiswa yang menyaksikannya di kampus UT Jalan Monginsidi. Mereka tampak bersorak dan bertepuk tangan riuh begitu nama UPBJJ-UT Makassar dinyatakan sebagai juara umum.

Rektor UT Prof Ojat Darojat dalam sambutannya mengatakan, tidak lama lagi UT akan menyandang status sebagai PTN-BH. Tinggal menunggu penandatanganan dari presiden. Dengan status tersebut, UT memiliki otonomi lebih luas sehingga memungkinkan UT untuk terus tumbuh dan berkembang.

”Dengan PTN-BH, UT mampu merencanakan kegiatan program yang dibutuhkan. Juga bisa merespons lebih cepat setiap tuntutan kebutuhan dan dinamika yang berlangsung di tengah masyarakat,” ujarnya.

Disebutkan pula bahwa ide pendirian UT pada 4 September 38 tahun silam merupakan sebuah lompatan besar. Kini, hal yang sama dilakukan dengan menargetkan pencapaian sejuta mahasiswa secara bertahap dalam tiga tahun ke depan.

Menurut Prof Ojat, terobosan dan inovasi terus dilakukan agar UT semakin baik melalui beragam layanan ke mahasiswa dan pemangku kepentingan. ”Ke depan mahasiswa bisa melaksanakan ujian di mana saja. Selain itu, kita juga tengah mengembangkan program metaverse, baik untuk pelayanan akademik maupun non akademik.

Hal tersebut, lanjut Prof Ojat, merupakan bentuk realisasi cyber university. Sehingga pengalaman mahasiswa semakin lengkap, yang membuatnya memiliki daya saing tinggi dan kompetitif. ”Pemanfaatan teknologi jarak jauh adalah keniscayaan,” jelasnya.

Untuk jumlah mahasiswa, Prof Ojat mengakui saat ini mengalami peningkatan tiga hingga empat kali lipat dari sebelumnya. Tercatat sudah ada 144 ribu mahasiswa baru yang terdaftar untuk semester 2022.2. Dari jumlah itu, 70 persen di antaranya berusia di bawah 30 tahun. Mereka adalah pengguna internet aktif.

Ketua Panitia Dies Natalis ke-38 Meirani Harsasi, mengatakan UT telah memberikan sumbangsih bagi kemajuan anak bangsa. Selama ini UT berkomitmen agar putra putri terbaik anak bangsa bisa meraih pendidikan, tanpa batasan. Termasuk mereka yang tinggal di pelosok Indonesia. ”Semoga ke depan UT semakin berkiprah dalam memajukan Indonesia menuju satu juta mahasiswa,” tandasnya.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga dosen bidang hukum UT, mengapresiasi perkembangan yang telah diraih UT selama ini. Ia juga sependapat dengan rektor, yang berharap agar pemerintah lebih peduli terhadap dunia pendidikan. Termasuk bagi mereka yang berada di wilayah terpencil.

”UT selama ini telah mengambil peran dalam peningkatan dunia pendidikan di tanah air. Karena itu kita patut mendukung upaya pengambangan yang dilakukan UT,” ujarnya.

Penangung jawab Bidang Kerja Sama, Humas, dan Alumni UT Makassar Prof Dr Abdul Rahman Rahim, menjelaskan bahwa prinsip PTN-BH adalah pengelolaan secara mandiri. Dimungkinkan untuk membuka program studi (prodi). Bisa pula menutup prodi yang sudah tidak diminati lagi oleh masyarakat.

Selain itu, bisa merekrut sumber daya manusia, tenaga pendidikan maupun tenaga non kependidikan tanpa menunggu formasi dari pemerintah. Tentunya sesuai kebutuhan dari universitas itu sendiri. Termasuk kemampuan mengelola keuangan sendiri, sehingga harus mencari sumber pendapatan lain, tidak hanya pendapatan yang berasal dari mahasiswa. (*/rus)

 

 

 

 


Share


Komentar Anda