AWALNYA coba-coba, sempat ada rasa pesimis namun akhirnya berhasil menyandang juara. Itulah yang dialami Rhiza Zamzani Ilham dan Ahmad Fadil, juara tiga Duta Kampus Sulawesi Selatan (Sulsel) 2022.
RHIZA dan Ilham, begitu keduanya akrab disapa. Rhiza kini berusia 21 tahun. Hobinya story telling. Saat ini kuliah di Universitas Negeri Makassar Jurusan Teknik Informatika dan Komputer.
Sementara Umur Fadil 20 tahun. Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang Jurusan Administrasi Negara ini hobi traveling. Mereka hadir menjadi temu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar.
Ajang pemilihan Duta Kampus 2022 tingkat Sulsel dilaksanakan Juni. Rhiza mengaku pertama kali dirinya ikut serta dalam kegiatan seperti ini di luar kampus. Ia direkomendasikan oleh senior yang pernah mengikuti ajang serupa di tahun sebelumnya.
”Mungkin senior di kampus melihat ada potensi dalam diri saya sehingga merekomendasikan untuk ikut. Sebelumnya ikut ajang pemilihan di internal kampus. Seperti terpilih sebagai mahasiswa berprestasi di Fakultas Teknik,” ungkap Rhiza.
Di awal keikutsertaannya di ajang Duta Kampus, Rhiza sempat berpikir bahwa mereka yang terpilih biasanya karena good looking. Namun, lagi-lagi seniornya mencoba untuk meyakinkan. ”Tidak pernah menyangka bisa meraih juara tiga dan mewakili Sulsel ke ajang nasional,” imbuhnya.
Sementara Fadil, mengaku tertarik ikut ajang ini karena motivasi dari diri sendiri. Selain itu, ada pula dukungan dari senior dan orang tua. Pihak kampus juga mendukung sepenuhnya.
”Bagi saya, Duta Kampus itu salah satu hal yang positif. Saya juga ingin menguji bagaimana kemampuan diri sendiri,” terang Fadil.
Bagi Fadil, ajang pemilihan seperti ini tak asing baginya. Sebab ia pernah mengikuti ajang yang samap pada tingkat kabupaten di Maros. Ia juga Duta Genre (Generasi Berencana).
Ditanya tentang momen yang paling diingat dari ajang tersebut, Rhiza menyebut aktivitas pulang malam setelah latihan di catwalk. Ia mesti mengikuti latihan secara maksimal untuk tampik di grand final dan di depan banyak orang.
Di malam bakat, Rhiza menampilkan kemampuan story telling yang dimilikinya. Sementara Fadil tampil dengan bakat menarinya.
Lalu bagaimana mereka membagi waktu antara kuliah dan aktivitas di dunia entertain? Rhiza mengaku bersyukur, karena pelaksanaan pemilihan Duta Kampus bertepatan setelah final di kampus. Sebagai ketua tingkat yang di akhir final sibuk mengurusi administrasi yang dibutuhkan dosen, Rhiza tetap harus mendahulukan ke kampus. Setelah itu barulah ke lokasi latihan.
”Jadi membagi waktunya berdasarkan skala prioritas. Semuanya selalu berjalan beriringan. Tidak ada yang terlupakan,” tandasnya.
Sementara Fadil, ketika menjalani masa karantina selama tiga hari, ia meminta izin untuk tidak masuk kuliah. Ia pun diperbolehkan ikut hingga menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan. (*/rus)