MAKASSAR, BKM — Perhelatan Makassar Festival Delapan (F8) berakhir Minggu (11/9). Selama lima hari dilaksanakan, banyak poin penting yang menjadi catatan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto untuk disempurnakan pada pelaksanaan event ini di tahun-tahun mendatang.
Danny Pomanto menerangkan, setelah melakukan pemantauan selama kegiatan berlangaung, dan sesuai laporan sementara pihak panitia, jumlah pengunjung yang datang sekitar 500 ribu orang. Angka tersebut memang lebih sedikit dibanding pelaksanaan F8 pada tahun 2019 lalu.
“Saya kira tidak sampai 1 juta, tapi 500 ribu okelah. Kayaknya sampai kalau 500 ribu. Memang tidak sama seperti pelaksanaan F8 tahun 2019 silam,” jelasnya.
Namun, kata Danny, dengan persiapan yang tidak terlalu lama, hanya sekitar tiga bulan, dan kondisi Makassar yang masih belum lepas dari covid-19, maka angka tersebut sudah cukup baik.
Pengunjung terbanyak yang datang event F8 pada Sabtu (10/9) malam. Menurut Danny, dari pantauan hasil barcode pengunjung tercatat ada 58 ribu yang mengunjungi F8 pada malam Minggu. Sementara yang tidak pakai barcode diperkirakan tiga kali lipatnya.
“Jadi jumlah pengunjung yang datang ke F8 saat malam Minggu diperkirakan mencapai 200 ribu orang,” ungkap Danny saat ditemui di sela-sela pemantauan F8, Minggu (11/9).
Sementara itu, terkait transaksi yang terjadi selama perhelatan F8, lanjut dia, diperkirakan tidak sampai Rp1 miliar.
“Dilihat dari laporan hari pertama dan seterusnya, optimis kok, paling tidak mendekatilah nilai transaksi yang terjadi tahun 2019. Namanya juga masih recovery. Saya tadinya berambisi paling tidak sama dengan tahun sebelumnya lebih Rp1 miliar. Tapi agak susah kita samakan karena kondisi,” jelasnya.
Sejumlah catatan menjadi perhatian Danny untuk diperbaiki pada pelaksanaan F8 mendatang. Terutama soal pintu keluar dan masuk pengunjung harus lebih dimaksimalkan. Pasalnya, banyak orang bertumpuk di luar untuk masuk ke arena festival. Itu disebabkan karena hanya dua pintu masuk dan dua pintu keluar yang disiapkan.
Selain itu, waktu pelaksanaannya akan direparasi. Danny mengaku sementara menyiapkan konsep untuk F8 tahun mendatang. Persoalan sistem keamanan juga akan semakin ditingkatkan.
“Kemungkinan kita akan majukan di Agustus. Karena fase-fase politik sudah dimulai, misalnya pendaftaran capres itu September. Jangan sampai berbenturan dengan pendaftaran, agenda-agenda politik. Jadi biar kita dahulukan,” tambahnya.
Sementara itu, segelintir pihak mempertanyakan sumber anggaran pelaksanaan Event Makassar Internasional Eight Festival and Forum atau Makassar F8. PT Festival Delapan Indonesia lantas angkat bicara selaku pihak penyelenggara. Mereka tidak menampik jumlah anggaran yang dibutuhkan hingga miliaran rupiah untuk menyukseskan Makassar F8.
Anggaran itu dipakai untuk membiayai sebagian kebutuhan kegiatan. Seperti biaya produksi dan kedatangan artis maupun band.
“Jadi perlu kami klarifikasi, sebelum menjalankan F8 kami susun RAB. Mulai dari produksi hingga artis-artis yang kita tampilkan. Dari rekapitulasi itulah jumlahnya sampai Rp 8 Miliar. Tapi itu sebatas RAB dari PT Festival Delapan dan itu (anggaran) yang akan kami cari untuk membiayai F8,” tegas Hilmy Zaky dari PT Festival Delapan Indonesia.
Hilmy kembali menegaskan, PT Festival Delapan membiayai kebutuhan kegiatan seperti biaya produksi (tenda, panggung, sound, lighting, kursi) dan artis.
“Rp8 miliar itu tidak bersumber dari APBD Makassar (sesuai RAB). Itu dana karena kami adalah swasta, maka kami cari sendiri sumber pembiayaannya,” jelasnya.
Sejauh ini, Pemkot Makassar diakuinya memang turut memberikan dukungan agar pelaksanaan Makassar F8 berjalan lancar. Apalagi, Makassar F8 ini merupakan event Kota Makassar yang masuk dalam Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
“Pemkot Makassar support kami dari publikasi, karena biar bagaimana Makassar F8 itu adalah eventnya Kota Makassar dan masuk Top 10 KEN. Jadi memang harus disupport. Semua produksi kami yang biayai,” terang Hilmy.
Atas dasar itu, PT Festival Delapan membebankan biaya masuk kepada para pengunjung Makassar F8. Umumnya Rp10 Ribu. Tapi, bagi pengunjung yang membawa botol plastik ukuran 600 ml mendapat potongan harga 50 persen.
Panitia juga menetapkan harga tiket bagi pengunjung yang ingin menyaksikan penampilan beberapa band dan artis ternama Indonesia. Seperti Padi Reborn dan Gigi. Harga tiketnya Rp200 ribu untuk sekali penampilan.
Juga ada tiket yang harganya Rp500 ribu. Bisa digunakan selama tiga hari di panggung konser musik di area zona dua anjungan pantai Losari.
“1,4 kilometer area yang kami kelola butuh banyak pembiayaan. Ada banyak yang kita tampilkan dan semua butuh pendanaan, boleh ditanyakan. Itu kami bayar,” pungkas Hilmy.
Meski berkolaborasi dengan Pemkot Makassar, PT Festival Delapan Indonesia tetap membayar pajak dan retribusi. “Caranya kami membiayai itu dengan menjual tenant dan area, karena area pun kami bayar, pajak kami bayar. Jadi semua kami bayar,” sambungnya tegas.
Kepala Dinas Pariwisata Makassar Muhammad Roem juga tegas bilang, pemerintah kota bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tetap memberikan dukungan penuh kepada PT Festival Delapan Indonesia.
Adapun anggaran yang bersumber dari pemerintah, yaitu publikasi tidak diserahkan atau dikelola langsung oleh PT Festival Delapan Indonesia. Seperti, supporting promosi atau publikasi kegiatan di beberapa media.
“Pemkot Makassar memberikan supporting dalam hal mempromosikan event Makassar F8. Terkhusus di acara pembukaan dan penutupan. Selebihnya itu adalah anggaran yang memang dikelola oleh PT Festival Delapan dan kami tetap menarik retribusi pemakaian Anjungan Losari kepada PT Festival Delapan,” ungkap Roem.
Tidak hanya wisatawan lokal, event Makassar F8 yang menghadirkan beraneka ragam kebudayaan ini juga menarik minat wisatawan asing. Kunjungan itu terlihat di hari keempat pelaksanaan.
Ada beberapa negara yang mengunjungi event yang digagas Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pada 2016 lalu itu. Seperti, Amerika Italia, hingga Brasil.
“Tadi mereka juga sempat melihat fashion show dan penampilan dari Sulawesi Barat di panggung utama,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Makassar Muhammad Roem. (rhm)