MAKASSAR, BKM — Sidang lanjutan kasus pembunuhan pegawai Dinas Perhubungan Kota Makassar Nadamuddin Sewang kembali bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Rabu (14/9). Agendanya mendengarkan keterangan saksi secara perdana.
Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan tiga orang saksi. Mereka adalah Rachmawati, Awaluddin, dan Juniati Sewang. Hadir pula keempat terdakwa, yakni Iqbal Asnan, Asri, Chaerul Akmal, dan Sulaiman.
Ada fakta baru dan menarik yang terungkap dalam persidangan kali ini. Rachmawati yang merupakan istri siri’ mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Makassar Iqbal Asnan, mengungkap kesaksiannya.
Ketua Majelis Hakim Junicol Fransine mencecar saksi Rachmawati terkait hubungannya dengan terdakwa Iqbal Asnan. Perempuan yang akrab dipanggil Rachma itu mengaku adanya hubungan suami istri dengan Iqbal. Rahma adalah istri siri’ Iqbal.
“Saya menikah dengan terdakwa sejak tahun 2019. Pernikahan dilangsungkan di rumah saya, dan tercatat di kantor KUA Tallo,” ungkap Rahmawati, yang hadir mengenakan baju putih dengan lambang Korpri di dada kirinya.
Sedangkan yang menjadi wali atau saksi dalam pernikahan tersebut, Rachma menyebut kakak kandungnya bernama Abdul Rahman. Sementara saksi dari terdakwa Iqbal Asnan dalam pernikahan tersebut merupakan anggotanya sendiri.
Saat menikah, Rachma yang kini bertugas sebagai staf kantor Kecamatan Bontoala, Makassar mengaku telah berstatus janda dengan anak satu. Mengetahui jika Rachma menikah dengan Iqbal Asnan yang masih memiliki istri sah,
Ketua Majelis Hakim Junicol tetiba kaget dengan ekspresi wajah yang sedikit heran.
Ia lalu melontarkan pertanyaan ke arah saksi Rachma. “Apakah saudara sebagai istri siri’ saat menikah itu sepengetahuan istri pertama terdakwa Iqbal Asnan?” ujarnya.
Rachmawati menjawab dengan tegas, kalau dirinya tidak tahu menahu soal itu. Lalu hakim mengatakan; “Apa saudara tahu PP 45 tahun 1990, PNS yang melanjutkan pernikahan dengan istri kedua harus sepengetahuan istri pertama?
Apalagi PNS aktif itu dilarang menjadi istri kedua, itu kenapa,” cecarnya.
“Itu takdir saya mungkin Pak Hakim, ” timpal Rachmawati, disambut tawa dari mereka yang menyaksikan jalannya persidangan.
Itulah makanya terdakwa, kata Junicol, memiliki perasaan cemburu terhadap korban. Padahal hubungan antara korban dengan saksi, diakui Rachmawati hanya sebatas pimpinan dan bawahan.
Kemungkinan kecemburuan terdakwa terhadap korban, menurut saksi, karena almarhum sering terlihat masuk dalam ruangan kerjanya.
“Pernah juga satu kali korban ke rumah saya,” ungkap Rachmawati.
Saat nikah siri’, Rachmawati berstatus sebagai ASN di Dinas Perhubungan Kota Makassar. Ia menjabat sebagai Kepala Seksi Moda Transportasi Publik. Sedangkan Iqbal Asnan merupakan pejabat di Pemkot Makassar sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kadishub.
Sementara saksi Awaluddin dalam keterangannya mengaku kenal dengan terdakwa sejak peristiwa kasus pembunuhan ini.
“Adik kandung saya yang menjadi korban. Saya tahu peristiwa pembunuhan, setelah ada foto-foto yang diupload melalui Facebook, teman-teman adik saya,” terangnya.
Setelah mengetahui kabar peristiwa itu, Awaluddin mengungkap bahwa dirinya langsung menuju ke tempat kejadian.
”Setibanya di lokasi kejadian saya sempat melihat adik saya masih tergeletak di pinggir jalan sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri,” kata Awaluddin.
Korban kemudian dilarikan melarikan ke Rumah Sakit Siloam guna mendapatkan pertolongan media. Namun nyawanya tak tertolong lagi.
Keterangan yang hampir sama disampaikan kakak almarhum lainnya Juniati Sewang. Perempuan ini bahkan sempat meneteskan air mata ketika memberikan kesaksiannya. Ia terkenang tentang peristiwa penembakan yang merenggut nyawa adik bungsunya itu. (mat)
