MAROS, BKM — Sekolah Putri Darul Istiqamah (SPIDI) menggelar Seminar Pendidikan Implementasi Model Pembelajaran RADEC untuk Meningkatkan Literasi, Rabu (21/9). Seminar Pendidikan ini menghadirkan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof Wahyu Sopandi, yang merupakan pencetus atau pemilik karya penelitian dari Model Pembelajaran RADEC.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama serta Pengawas SMP, dan diikuti guru MGMP yang ada di Kabupaten Maros dan sekitarnya. Direktur Pendidikan SPIDI, Riza Sativani Hayati mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat menggelar seminar pendidikan untuk menumbuhkan jiwa pembelajar para guru SPIDI maupun guru-guru dari berbagai sekolah lain yang turut hadir.
”Kegiatan ini diharapkan dapat mengupgrade wawasan kita terkait hal-hal baru dalam dunia pendidikan. Alhamdulillah, kita bisa menghadirkan professor dari Bandung selaku penemu langsung terkait metode pembelajaran RADEC ini,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Jamaluddin, juga turut berbangga karena SPIDI menjadi pilot project di Kabupaten Maros bahkan juga di Sulawesi Selatan. ”Kami sebagai pembina sangat berbangga dengan itu, dengan berbagai capaian yang diperoleh SPIDI. Apalagi dengan menggelar Seminar Pendidikan ini,” tuturnya.
Guru Besar UPI, Prof Wahyu Sopandi, mengungkapkan, model pembelajaran RADEC bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan keaktifan siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
”Model pembelajaran RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create) ini diharapkan dapat melatih siswa untuk mampu menghasilkan sesuatu dari apa yang telah mereka pelajari,” ungkap Prof Sopandi saat membawakan materi di Masjid UMMI.
Ditambahkan, langkah-langkah pembelajaran ini akan sangat mendukung kemandirian para siswa dan anak-anak belajar untuk menggali pengetahuan dan memperluas wawasannya. Prof Sopandi yang merupakan lulusan S3 di University Of Muenster NRW, West Germany ini, juga menekankan pentingnya pendidikan bagi keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia.
”Sebab pendidikan berbicara tentang masa depan indonesia 10-20 tahun ke depan,” tegasnya.
Seminar Pendidikan ini berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan yang diberikan oleh para guru yang hadir dalam kegiatan ini. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SPIDI, Indra Mauraga mengajak seluruh peserta seminar untuk dapat mengimplementasikan Model Pembelajaran RADEC ini dalam proses pembelajaran di sekolah masing-masing.
”Setelah seminar ini, semoga kita semua dimudahkan untuk benar-benar mengimplementasikan model pembelajaran ini kepada anak didik kita di sekolah,” ungkapnya. (ari/c)