Site icon Berita Kota Makassar

Dramatis, Suami Ketua RT Dapat Hadiah Rumah

JALAN Santai Restorasi Partai Nasdem yang dilaksanakan di Centrepoint of Indonesia (CoI), Minggu (25/9) membawa berkah tersendiri bagi M Dachrin Djabir. Lelaki alumni Fakultas Teknik Universitas Trisakti, Jakarta ini ibarat mendapat durian runtuh. Ia berhak atas sebuah rumah yang menjadi hadiah utama dalam kegiatan tersebut.
Dihubungi melalui telepon selular, kemarin, Dachrin mengaku tidak pernah menyangka akan mendapatkan rumah. ”Saya benar-benar tidak pernah menyangka. Sepertinya memang itu sudah rezeki saya,” tuturnya.

Bapak tiga anak (dua perempuan dan satu laki-laki) ini sekarang bermukim di Jalan Matahari Nomor 19, Kelurahan Kampung Buyang, Kecamatan Mariso, Kota Makassar. Ia tinggal di rumah peninggalan orang tua yang persiunan letkol purnawirawan.
Sebagai alumni Fakultas Teknik, Dachrin pernah menjadi konsultan teknik untuk proyek jalan nasional. Terakhir sebagai tenaga ahli konsultan pada 2019. Ketika pandemi covid-19, jarang proyek yang dilaksanakan sehingga sempat vakum.

Alumni SMAN 1 Makassar ini belum memastikan akan diapakan hadiah rumah yang didapatkannya. ”Kami masih akan lihat dulu lokasinya di mana. Kalau bisa dimanfaatkan, kami akan gunakan sebagai tempat tinggal nantinya. Kalau tidak, kemungkinan ditakeover,” tuturnya.
Ditanya tentang tanda-tanda apa yang didapatnya sebelum hadiah diperolehnya, Dachrin mengaku tidak ada sama sekali. ”Tidak ada tanda-tanda apa-apa,” imbuhnya.
Kupon untuk mengikuti jalan sehar ini, menurut Dachrin, diperoleh dari istrinya yang menjabat sebagai ketua RT. Sang istri, Feizarina Fahmi adalah ketua RT 01 RW 02 Kampung Buyang, Kelurahan Mariso.

Proses yang dramatis diceritakan Dachri tentang proses hingga hadiah rumah bisa jatuh ke tangannya. Ketika itu, seusai jalan santai dilakukan penarikan nomor kupon. Saat sampai pada hadiah mobil, kupon yang dicabut adalah nomor milik temannya yang juga tinggal di Jalan Matahari.
Karena tidak melihatnya ketika nomor kupon disebut, Dachrin langsung berusaha mencarinya. Namun usaha itu tak berbuah hasil. Setelah nomornya disebut tiga kali oleh panitia dan temannya tidak juga munculnya, akhirnya dinyatakan hangus. Dicabutlah kembali kupon lain untuk hadiah kendaraan roda empat tersebut. ”Bukan rezekinya temanku itu,” katanya.
Tibalah giliran pencabutan kupon untuk hadian utama berupa satu unit rumah. Kali ini kembali terjadi hal serupa. Nomor yang pertama dicabut ternyata orangnya tidak ada. Setelah tiga kali dipanggil dan tidak naik ke atas panggung, akhirnya nomor tersebut dinyatakan hangus.
Pencabutan nomor selanjutnya pun dilakukan. Masih untuk hadiah rumah. ”Akhirnya nomor saya yang keluar,” tandas Dachrin yang didampingi istrinya. (*/rus)

Exit mobile version