MAKASSAR, BKM — Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) berbasis potensi lokal merupakan suatu upaya untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam lokal yang bijaksana dan berkesinambungan.
Berdasarkan landasan pemikiran tersebut, memantik Nicodemus Yafet Tuturop meneliti untuk riset disertasinya dengan judul Pengembangan Model Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Potensi Lokal pada Jenjang SMP di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.
Ia mempertahankan disertasinya dalam sidang ujian promosi untuk meraih gelar doktor dalam bidang ilmu Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (PPs UNM) pada Selasa, 27 September 2022, di Aula Lantai 5 Gedung AD PPs UNM.
Sidang ujian promosi doktor dipimpin Prof.Dr. Anshari, M.Hum., yang beranggotakan Prof.Dr. Hamsu Abdul Gani, M.Pd., Prof.Dr. Ir. Nurlita Pertiwi, M.T., Prof.Dr. Ir. Bakhrani A. Rauf, M.T., IPU., Prof.Dr. Mithen, M.T., Prof.Dr. Lahming, M.S., dan Dr. Andi Maulana, M.Pd.
Nicodemus yang merupakan staf PNS di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat mengembangkan dan mendisain model pembelajaran PLH berbasis potensi lokal pada jenjang SMP.
Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan STKIP Nuuwar Fakfak ini menamakan disain sintaks model pembelajaran “MBIMA” dalam pengertian bahasa Iha (bahasa daerah di Fakfak), yang berarti “milik kami”.
Kepala SMP Negeri 4 Fakfak (2006-2013) ini mengemukakan sintaks (langkah) implementasi model pembelajaran melalui tahapan. Pertama menganalisis, yaitu proses menganalisis kurikulum guna mengindentifikasi mata pelajaran dan materi yang digunakan untuk mengintegrasikan materi PLH berbasis potensi lokal.
Kedua bentuk (pola) merupakan tahapan pembentukan pemahaman pengetahuan, sikap dan perilaku, serta keterampilan dalam mengelola dan memanfaatkan potensi lokal ke peserta didik agar dapat berpartisipasi dalam melestarikan potensi lokal di daerahnya.
Ketiga implementasi, merupakan tahapan dengan cara peserta didik diberikan tugas mendeskripsikan potensi lokal sesuai dengan tujuan mata pelajaran. Di tahapan ini peserta didik mendeskripsikan pengetahuannya dan sikapnya untuk melestarikan potensi lokalnya.
Keempat manajemen, merupakan tahapan proses yang dilakukan guru dengan mengidentifikasi secara cermat pengetahuan lingkungan hidup berbasis potensi lokal yang terintegrasi dengan materi semua mata pelajaran.
”Kelima asesmen (evaluasi), merupakan proses penetapan kualitas hasil pengukuran pengetahuan, sikap, dan keterampilan PLH berbasis potensi lokal. Pada tahapan ini, guru memberikan instrumen penilaian kepada peserta didik,” jelasnya.
Seusai menjawab pertanyaan, sanggahan, dan klarifikasi dari tim penguji, dosen STKIP Nuuwar Fakfak (2012-sekarang) ini dinyatakan lulus dengan memeroleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96 atau predikat kelulusan sangat memuaskan. Ia tercatat sebagai alumni doktor ke-1110 PPs UNM dan ke-92 Program Studi Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup (PKLH).
Dr. Nicodemus Yafet Tuturop, S.Pd., M.Pd. terbilang sangat berpengalaman di dunia pendidikan di Kabupaten Fakfak. Sebelum di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, ia telah mengabdi sebagai guru dan kepala sekolah. Selain itu, ia juga mengabdi sebagai dosen di STKIP Nuuwar Fakfak dan menjabat sebagai pembantu ketua I, II, dan III.
Juga sudah menghasilkan beberapa karya ilmiah jurnal dan buku. Ia aktf pula berorganisasi, di antaranya Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-DO Indonesia (FORKI) Kabupaten Fakfak (2019-2024). (rls)
