SAAT INI Dunia bersiap-siap menghadapi resesi. Sejumlah kalangan, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi kondisi ekonomi tahun depan cukup sulit.
Mantan salah satu orang penting Bank Dunia itu mengatakan angka inflasi tahun depan masih cukup tinggi karena harga pangan dan energi yang cukup tinggi di sejumlah negara.
Akibatnya, bank sentral harus menaikkan suku bunga dan menaikkan likuiditas.
Agar resesi dunia tidak terlalu berimbas pada kehidupan warga di Makassar, Wali Kota Mohammad Ramdhan Danny Pomanto, mengajak untuk menanam aneka kebutuhan pangan warga.
Salah satunya melalui lorong wisata. Karena melalui program itu, masyarakat diajak menanam sejumlah komoditi, memelihara ikan dan sejumlah aktifitas ekonomi lainnya.
“Salah satu langkah untuk hadapi resesi ini jawabannya lorong wisata. Kenapa saya gencar (suruh) pelihara ikan semua, jadi mereka tidak belanja ke pasar lagi, ambil di sini (masyarakat), tanamannya,” ungkap Danny.
Dia mengatakan, resesi terjadi akibat inflasi yang terlalu tinggi akibat kenaikan harga-harga kebutuhan hidup. Akibatnya, daya beli masyarakat akan jadi berkurang.
Malah kemungkinan terburuknya, kebutuhan hidup tidak mampu terbeli. Karenanya Danny ingin warga memiliki ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi. Minimal tidak perlu membeli sejumlah kebutuhan pokok karena mampu produksi atau tanam sendiri.
“Bukan hanya ketahanan pangan, kemandirian ekonomi rakyat juga. Kedaulatan pangan, abis itu kemandirian ekonomi rakyat,” tambahnya.
Selain itu, memberdayakan dan membeli produk lokal yang dihasilkan oleh UMKM. Karena terbukti saat resesi terjadi pada tahun 1998 lalu, UMKM salah satu yang tidak terlalu terpengaruh.
Danny mengatakan sengaja mempercepat longwis agar warga lebih dini mempersiapkan diri untuk menghadapi resesi global.
“Kenapa saya mempercepat ini karena negara Eropa sudah mulai resesi, Amerika sudah mulai resesi, makanya Indonesia paling tidak Makassar harus betul bisa bertahan. Salah satunya, melalui lorong wisata jawabanya,” tandas Danny. (rhm)
