pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Pangdam Bagikan Paket Sembako dan Makanan Bergizi untuk Cegah Stunting

MAKASSAR, BKM — Donor darah dan upaya pencegahan stunting sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-77 dilaksanakan di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Selasa (4/10). Salah satu rangkaian kegiatan ini adalah penyaluran sejumlah paket sembako dan vitamin kepada kelurga berisiko stunting dan ibu hamil. Penyerahannya dilakukan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso.
Dikatakan Pangdam, kegiatan sosial ini merupakan kolaborasi antara TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara bersama Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Palang Merah Indonesia (PMI) dan Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Kota Makassar, untuk memberikan layanan kepada masyarakat melalui kegiatan donor darah dan pembagian 150 paket sembako dan makanan bergizi untuk mencegah stunting.
“Kalau kita lihat, Sulawesi Selatan ini angka stuntingnya masih tinggi di atas nasional. Jadi kita membantu pemerintah memberikan edukasi, pemahaman serta memberikan vitamin untuk mencegah stunting,” ujar Mayjen Totok Imam.

Ia menjelaskan, usai dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) 13 September lalu, dirinya langsung bergerak cepat dengan memerintahkan jajarannya. Mulai dari Korem, Kodim, Koramil hingga Babinsa untuk mendukung penuh program percepatan penurunan stunting melalui kegiatan-kegiatan edukasi dan pemberian bantuan gizi kepada keluarga berisiko stunting.
“Saya telah memerintahkan komandan Kodim untuk komunikasi dengan pemerintah daerah dan BKKBN setempat untuk membentuk satgas khusus, segera mendata seluruh keluarga yang berisiko stunting dan juga menjadi bapak asuh dengan memberikan edukasi pencegahan stunting,” terangnya.

Mayjen Totok Imam menambahkan, salah satu penyebab terjadinya stunting pada anak yaitu akibat kekurangan gizi seperti kurangnya mengonsumsi sayur-sayuran. Untuk itu, seluruh jajarannya agar menanam sayur dalam polybag. Hasilnya dapat dikonsumsi dan dibagikan kepada masyarakat sekitar.
“Untuk stunting, nanti kita akan berikan makanan berprotein berupa susu dan makanan bergizi lainnya yang dapat meningkatkan kualitas gizi keluarga,” terangnya lagi.
Di akhir sambutan, Mayjen Totok Imam mengatakan, peringatan HUT TNI ke-77 dilaksanakan di seluruh jajaran satuan Kodam XIV/Hasanuddin. Sebelumnya telah dilakukan pelayanan kesehatan dan KB, kunjungan ke panti asuhan, kegiatan ketahanan pangan, dan puncak peringatan akan membagikan 1.000 paket sembako ke masyarakat.

Koordinator Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN Sulsel Ahmad Harun menjelaskan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan kembang akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada anak, khususnya di 1.000 hari pertama kehidupan, mulai saat konsepsi hingga anak usia dibawah 24 bulan.
“Anak stunting mengalami pertumbuhan dan perkembangan tidak maksimal. Ini menyebabkan tubuh mereka pendek dari anak seusia mereka. Selain itu, sulit berkonsentrasi sehingga prestasi sekolah rendah dan berisiko mengalami penyakit metabolisme,” ujar Ahmad Harun.

Menurutnya, kompleksitas intervensi program percepatan penurunan stunting tidak dapat dilakukan oleh BKKBN saja. Namun pemerintah memberikan ruang apresiasi dan kontribusi kepada seluruh unsur pemerintah dan masyarakat untuk berperan serta dalam upaya percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui program Program Bapak Anak Stunting (BAAS).
”Pada tanggal 13 September 2022, Bapak Pangdam XIV/Hasanuddin beserta Ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, para Danrem dan Dandim beserta ibu telah dikukuhkan sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting,” ungkap Ahmad.

Momentum peringatan HUT TNI ke-77 yang mengusung tema TNI Adalah Kita, diharapkan mampu menguatkan peran TNI alam bersinergi bersama membangun bangsa melalui kegiatan-kegiatan strategis. Kolaborasi yang dilakukan antara BKKBN dengan TNI salah satunya melalui TNI Manunggal KB Kesehatan di mana kegiatan ini mampu meningkatkan kesertaan masyarakat dalam ber-KB.
“Kami yakin dan percaya, dengan kolaborasi dan sinegritas mampu memberikan hasil yang baik bagi pembangunan bangsa dan dalam upaya menciptakan generasi unggul di masa depan, generasi yang bebas stunting,” kata Ahmad.

Saat ini data prevalensi stunting di Sulawesi Selatan masih di atas nasional berdasarkan hasil SSGI tahun 2021, yaitu sebesar 27,4 persen. Sedangkan prevalensi stunting tahun 2021 yaitu 24,4persen. Pemerintah menargetkan tahun 2024 angka stunting turun menjadi 14persen.
Ahmad Harun mengatakan, dalam penanganan stunting, BKKBN melakukan intervensi melalui pendekatan keluarga dari hulu. Fokusnya pada pencegahan terjadinya stunting baru dengan melakukan pendampingan kepada keluarga-keluarga yang berisiko melahirkan anak-anak stunting. Pendampingan kepada calon pengantin atau calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, ibu pascasalin dan anak usia di bawah 2 tahun menjadi prioritas. (*/rus)




×


Pangdam Bagikan Paket Sembako dan Makanan Bergizi untuk Cegah Stunting

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link