MAKASSAR, BKM — Setelah diberlakukan penutupan total selama dua hari, Jalan Antang, tepatnya di Jalan Ujung Bori hingga pertigaan Perumnas Antang masih dalam proses pengerjaan. Akibatnya, jalan tersebut masih diberlakukan penutupan satu jalur kurang lebih selama dua bulan selama pengerjaan berlangsung.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Jalan Antang Surya Kencana mengungkapkan, untuk sementara Jalan Antang ditutup satu jalur selama pengerjaan berlangsung.
“Tertutup setengahji untuk sementara. Satu jalurji. Itu hari (penutupan total) memang kita bongkar, jadi harus memang tutup total,” kata Surya, Selasa (11/10).
Ia mengaku, penutupan jalan satu jalur ini telah berlaku mulai hari ini.
“Ini sudah berlalu (penutupannya). Satu arah, dan itu berganti-ganti,” sebutnya.
Menurut Surya, Jalan Antang memang perlu untuk ditutup satu arah. Tujuannya untuk mempermudah pekerjaan jalan tersebut.
“(Penutupan) sampai selesai (pengerjaan). Karena tidak bisa juga kalau tidak ditutup, setengah matiki kerja, dan lama juga. Susah dikerja (kalau tidak ditutup),” akunya.
Surya menyampaikan, penutupan ini berlangsung kurang lebih dua bulan.
“Sekitar dua bulan (ditutup). Kan harus bagus, jadi lama. Tidak bisa dikerja kalau dibuka full. Bagaiman caranya dikerja. Karena itu kami mohon pengertian dari masyarakat pengguna jalan,” papar dia.
Terpisah, Camat Manggala Andi Fadly mengatakan, jika memang diperlukan Jalan Antang ditutup, maka pihaknya akan mengikuti prosedur yang berlaku. Terkait penutupan tersebut telah disosialisasikan ke masyarakat. Apalagi pengerjaan jalan dilakukan atas permintaan masyarakat sendiri.
“Nah konsekuensinya dalam hal pembenahan, seperti ini. Pasti ada waktu untuk ditutup dan sebagainya,” kata Andi Fadly.
Mengenai jalan yang penuh dengan kerikil dan mengakibatkan ada masyarakat yang mendorong motornya agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan, papar Andi Fadly, tentu ada hal demikian.
“Saya belum lihat itu. Tapi itu kan tanggung jawab pekerja. Pasti diperbaiki itu. Karena pengecoran itu kan pakai kerikil,” ucap dia.
“Tapi Insyaallah warga Antang sudah mengerti, sudah paham. Meskipun demikian, kita juga akan ingatkan bagaimana caranya supaya meminimalisir hal-hal yang bisa mengganggu aktivitas warga,” pungkasnya.
Dari pantauan di lapangan, nampak di pertigaan Jalan Ujung Bori-Jalan Antang Raya beton, penutup jalan belum diangkat, serta jalanan yang dibongkar belum diratakan. Sehingga terdapat jalan berlubang dan menimbulkan debu serta kemacetan.
Pemasangan drainase menggunakan alat berat (eskavator) kembali dilakukan tepat di depan Masjid Nur Takwa Antang, sehingga mengganggu arus lalulintas di jalan tersebut.
Juga tepat di depan gerbang Bumi Antang Permai nampak satu buah eskavator tidak digunakan berada di atas tumpukan galian jalan yang belum selesai dikerjakan. (jun)