MAKASSAR, BKM — Data terbaru disampaikan Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. Tercatat ada delapan anak di daerah ini yang mengalami kasus gagal ginjal akut. Lima di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rosmini, mengatakan kasus ini tersebar pada tujuh kabupaten dan kota. “Yang terlaporkan delapan kasus. Enam kasus sebelum Agustus 2022 dan dua di bulan Oktober,” ujarnya, Minggu (23/10).
Rosmini merinci anak-anak tersebut dirawat pada sejumlah rumah sakit di kabupaten/kota. Satu di RS Parepare, satu kasus Sidrap, satu di Makassar, satu di Takalar, dan satu di Gowa.
Kemudian, satu kasus di Palopo dan satu kasus di Maros. Anak-anak ini juga sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19.
“Untuk kasus di awal pada bulan Agustus ada dua sembuh dan empat meninggal dunia. Kemudian untuk kasus pada Oktober ada dua kasus, satu meninggal, dan atu dirawat di RS Parepare,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya hingga kini masih terus melakukan verifikasi data. Termasuk di bulan September, apakah ada anak yang terkena gagal ginjal akut atau tidak.
“Untuk bulan September masih kita verifikasi dan akan segera dilaporkan hasil verifikasinya oleh dokter ahli ginjal anak di RS Wahidin Sudirohusodo,”
terangnya
.
Rosmini juga mengaku sudah menyampaikan surat edaran BPOM ke semua rumah sakit, apotek dan klinik di Sulawesi Selatan. Surat tersebut berisi imbauan agar dokter atau tenaga kesehatan tidak meresepkan obat yang dilarang oleh BPOM.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Nursaidah Sirajuddin mengaku sudah menyiapkan fasilitas layanan kesehatan guna mengantisipasi adanya kasus gagal ginjal akut.
Pihaknya juga langsung meningkatkan kesiagaan memantau kasus tersebut. Ia meminta kepada seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) agar bersiap.
Dikatakan, fasilitas kesehatan yang dimiliki RSUD Daya cukup lengkap untuk menerima pasien jika ada warga atau anak yang mengalami gangguan ginjal akut.
Bukan hanya itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sulsel jika ditemukan indikasi ke gangguan ginjal akut tersebut.
“Semua fasyankes saat ini siaga. Begitu ada keluhan langsung kita tindak lanjuti sambil berkoordinasi dengan Dinkes Sulsel,” pungkasnya. (jun)