MEREKA yang menggeluti media sosial tak lagi sekadar untuk eksistensi diri. Tapi juga demi meraup cuan. Bahkan, ada yang sudah berstatus sebagai perawat di rumah sakit (RS) kemudian menjadi seorang selebtok, sebutan bagi mereka terkenal di Tiktok. Lalu, mana yang dia pilih, tetap menjadi perawat atau Tiktokers sejati?
NAMA lengkapnya Elis,S.Kep.,NS3. Ia seorang perawat pada sebuah rumah sakit swasta di Kota Makassar. Namun, Elis kini menjelma sebagai selebriti di media sosial Tiktok dengan nama akun www.tiktok.com/@nselyz
.
Selain itu, perempuan yang hobi nonton ini juga aktif di media sosial Instagram. Tapi, perempuan kelahiran Palu, 21 Januari 1988 ini lebih terkenal di Tiktok.
Alumni SMA Negeri 2 Watansoppeng, Kabupaten Soppeng ini merupakan jebolan Stikes Nani Hasanuddin Makassar. Tidak salah jika kemudian ia berprofesi sebagai perawat.
Ketika pandemi melanda negeri ini, Elis mendapat tugas di perawatan pasien Covid-19. ”Awalnya sempat gabut. Akhirnya coba-coba main Tiktok. Teman-teman suka dan akhirnya ikut,” ungkap Elis ketika menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar.
Ia berkisah, pertama kali FYP (For Your Page) pas mengenakan baju dinas perawat. Sejak saat itu pengikutnya (followers) akun Tiktoknya naik terus hingga sekarang hingga mencapai 4.000-an.
Seiring semakin tinggi angka followernya, Elis pun dibidik untuk mempromosikan produk alias endorse.
Awalnya ia mengaku tidak mau menerima tawaran seperti itu. Faktor tidak percaya diri menjadi penyebabnya. Karena banyak temannya yang memberi support, ia lalu memberanikan diri menerima endorse. Pertama kali Elis mendapat bayaran sebesar Rp500 ribu.
Bukan tanpa suara miring yang menyertai aktivitas Elis bermain Tiktok. Banyak yang bilang kalau dirinya lebih banyak di Tiktok dibanding bekerja. Namun itu mengacuhkan hal itu dan tetap lanjut. Sebaliknya, setelah mendapat uang dari Tiktok, banyak temannya yang ikut.
Elis menyebut pernah mendapat uang Rp2 juta hanya dari komisi penjualan barang. Sebagai seorang yang mengendors barang, ia mendapatkan komisi 10 persen dari setiap barang yang terjual. ”Kalau dari konten FYP banyak yang beli barang, penghasilannya juga tambah banyak. Bahkan pernah kurang dari dua bulan dapat Rp16 juta,” ungkap Elis.
Sebagai seorang selebtok, ada pengalaman menarik yang pernah dialami Elis. Ketika itu, seorang pria yang berprofesi sebagai pelaut mendatanginya di rumah sakit tempatnya bekerja. Elis sedang melayani banyak pasien, karena kasus Covid sedang tinggi-tingginya.
”Kepala ruangan saya bilang itu ada orang yang cari di luar. Setelah saya lihat dan perhatikan, saya sampaikan kalau tidak tahu orang itu,” tuturnya.
Elis sempat mengabaikan orang itu, namun pria itu bergeming. Ia tidak mau pulang. Akhirnya Elis menemuinya. Lelaki itu mengaku sebagai followersnya. ”Dia sudah DM tapi tidak dibalas. Makanya, begitu kapalnya sandar di Makassar, langsung datang ke rumah sakit untuk bertemu,” bebernya.
Selain itu, Elis juga biasa mendapat kejutan jika sedang live. Akhirnya, banyak followernya yang mengirimi makanan dan minuman.
Ada pula followers yang juga pelaut, ketika Elis live, langsung mengirim gift dalam jumlah banyak. Ada pula yang minta nomor pembayaran digital. Sampai-sampai, pernah satu jam live mendapatkan hampir Rp1 juta. Itu dari gift saja.
Lalu bagaimana dengan tempat kerjanya? Elis mengaku, aturan di RS tempat kerjanya memperbolehkan perawat main Tiktok bila pasien tidak ada. Sebaliknya, diperbolehkan bila pas ada pasien.
Ketika ditanya mana yang lebih dipilih, menjadi perawat atau Selebtok? Dengan nada diplomatis Elis tidak menyebut salah satunya. ”Menjadi perawat merupakan cita-cita saya sejak kecil dan saya lebih nyaman mengerjakannya. Sementara dari Tiktok, bisa mendapatkan uang,” imbuhnya.
Elin mendapat banyak hal posifit lain dari Tiktok. Selain dikenal banyak orang, ia juga mendapat tawaran posisi baru di tempat kerjanya. Sekarang ia tidak lagi bertugas di bagian pelayanan, namun menjadi marketing rumah sakit. ”Mungkin salah satunya karena followersnya banyak,” ujarnya sambil tertawa ringan.
Tawaran baru yang datang kepadanya adalah bermain film. Bulan depan debutnya untuk dunia peran akan dilakoni. Proses shootingnya segera dimulai.
Di akhir wawancara, Elis menitip pesan bahwa teruslah memperbanyak mimpi. Karena kita tidak pernah tahu mimpi mana yang akan Tuhan wujudkan. (*/rus)