pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Dagangannya Sepi, Harga Sayuran dan Cabai tak Menentu

Pedagang Pasar Tradisional Mengeluh Kenaikan BBM

KENAIKAN harga bahan bakar minyak (BBM) bukan hanya berdampak pada pemilik kendaraan maupun dunia usaha, tapi dampaknya juga mempengaruhi pada pedagang sayuran dan kebutuhan pokok di pasar tradisional.

Laporan: Tim PKL

Salah seorang pedagang sayur, Wahid yang ditemui BKM di Pasar Pabaeng-baeng mengakui jika hanya sayuran seperti wortel mengalami penurunan hingga setengah harga. Sebelum BBM naik ia biasa menjual Rp10 ribu/kg sekarang tinggal Rp5 ribu/kg.
Selain harga sayuran yang turun, pedagang juga, jelas Wahid, mengeluh karena sepi pembeli.

“Kebanyakan pedagang di sini mengeluhkan dagangannya sepi pembeli sejak harga BBM melonjak. Pendapatannya dalam beberapa hari terakhir menurun jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya saat BBM belum naik.Pendapatan paling Rp1 juta sekarang didapat. Biasanya kadang Rp2 juta,”kata Wahid.
Selain Wahid, pedagang lainnya bernama Kadir juga mengeluhkan hal yang sama. Diamengaku dagangannya sepi pembeli sejak harga BBM naik. Pedagang menduga kenaikan harga BBM menjadikan masyarakat enggan berbelanja ke pasar.Mereka lebih memilih berbelanja di tukang sayur keliling dibandingkan langsung ke pasar, apalagi naik angkot yang tarif angkot juga tinggi.
Berbeda dengan kondisi pedagang di Pasar Pabaeng-baeng, pedagang di Pasar Terong mengaku, ada beberapa bahan pokok seperti cabai merah dan hijau harganya naik.

Salah seorang pedagang di Pasar Terong bernama Saim, mengatakan, jika harga cabai merah perkilo melonjak naik yang tadinya perkilo Rp15.000 sekarang menjadi 25.000. Lalu harga cabai hijau perkilo tadinya Rp10.000 sekarang menjadi 25.000, cabai keriting perkilo tadinya Rp.17.000 menjadi Rp30.000 perkilogram.

“Kenikan harga pada bahan pokok pada pasar disebabkan oleh faktor keterlambatan distributor kepada para pedagang sangat berpengaruh, meskipun hanya sedikit. Paling selisih sekitaran beberapa persen dari penjualan sebelum ada kenaikan harga,” ungkap Saim.
“Puncak kenaikan harga di Pasar Pabaeng-Baeng dan Pasar Terong akan melonjak naik menjelang Natal dan Tahun Baru yang terjadi setiap tahunnya,” ungkapnya.
Terpisah, staf Keuangan Dinas Perdagangan, Aryo Sigit menyebut, bahwa harga bahan baku yang kini meroket disebabkan karena suplainya menurun sedangkan permintaan tinggi jelang akhir tahun. Penyebab suplai menurun juga salah satunya karena harga pakan dan bahan bakar yang melambung tinggi.
Dengan adanya kenaikan harga di sejumlah kebutuhan pokok, Kementerian Perdagangan terus berupaya untuk menjaga pasokan dan harga bahan pokok tetap stabil.

Tindakan dan Upaya dalam mengatasi hal tersebut ujar Aryo, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar menggelar Pasar Murah bekerjasama PT. Charoen Pokphand Indonesia bertempat di Kecamatan Manggala dan Kecamatan Tallo.
“Price yang kami berikan kepada masyarakat sangat berbeda dan dibawah harga normal sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat terkhusus yang ekonominya pas psan , tidak sama dengan harga di kios atau di toko,”ujarnya.
Harapan kedepannya kegiatan Pasar Murah bisa setiap hari diberlangsungkan ,Untuk itu kami juga berterima kasih kepada teman- teman Dinas Perdagangan Kota Makassar dan Kecamatan yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan untuk melakukan Pasar Murah ini, harap Aryo.(tim PKL)




×


Dagangannya Sepi, Harga Sayuran dan Cabai tak Menentu

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link