POLMAN, BKM — Pemerintah kembali melakukan penempatan Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) di Satuan Permukiman Ratte Kecamatan Tubbi-Taramanu (Tutar) Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (27/11).
Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Sigit Mustofa Nurdin mengatakan, Satuan Permukiman (SP) Ratte merupakan salah satu dari 27 kawasan transmigrasi yang berdekatan dengan IKN. Sehingga SP Ratte berpeluang untuk menjadi penyangga IKN kedepan.
“Ini menjadi penopang IKN di Kalimantan Timur, kemarin kita investarisasi ada 27 kawasan transmigrasi dekat IKN, termasuk Ratte,” ujar Sigit
Dia berharap agar TPS membangun pemukiman kawasan transmigrasi dengan menjaga dan mengembangkan lahan dan rumah sehingga menjadi satuan pemukiman yang maju.
Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengatakan, salah satu kabupaten yang siap menghadapi kirisis pangan adalah Polman. Itu dilihat dari hasil pertanian yang mengalami surplus. Dia tidak meragukan jika Polman dipersiapkan menjadi penyangga pangan untuk IKN kedepan.
Banyak belajar dari Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar bagaimana bekerja dengan konsisten. Berkolaborasi dan mendukung pengembangan transmigrasi di Polman serta mendukung pembangunan infrastruktur utamanya dalam mendukung pengembangan hasil pertanian dan perkebunan di Tutar.
“Kita jadikan Tutar sebagai sentra Palawija di Sulbar. Kita siap kerja nyata, dari Polman kita siap menjaga pangan Indonesia,” ujar Akmal.
Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar mengatakan, penempatan transmigran daerah asal di UPT Ratte merupakan tahap ketiga. Dia berkomitmen terus mendorong pengembangan transmigrasi di Polman, khususnya di Tutar sebagai upaya mengelola potensi perkebunan dan pertanian di Tutar.
“Kita butuh (Transmigran) karena kita mau tanah subur di Tutar bisa menjadi efektif dengan masuknya petani dari daerah lain bekerjasa penduduk asli di Tutar,” ujar Andi Ibrahim Masdar
AIM menyampaikan, pengembangan transmigrasi di Tutar juga sebagai komitmen menjadikan Tutar sebagai lumbung komoditi perkebunan, seperti sayur- sayuran dan menjadi penyangga IKN kedepan serta mewujudkan zero kemiskinan 2024 di Polman.
Dia berharap kolaborasi antarakabupaten dan provinsi dan pusat terus terjalin guna membenahi infrastruktur di Tutar.
“Banyak hasil bumi kita yang tidak bisa terjual karena akses tidak bagus. Lebih banyak ongkos sehingga hasil kebun mereka hanya menjadi konsumsi masyarakat disini,” ungkapnya.
Di tahap awal penempatan transmigran di UPT Ratte belum terkomunikasikan dengan baik, sehingga tidak dipungkiri beberapa transmigran meninggalkan daerah penempatan mereka karena tidak sesuai.
“Dikirim kesini itu petani sawah sementara yang dibutuhkan di Tutar ini petani kebun,”bebernya.
Untuk itu penempatan transmigran kali ini ia membangun komunikasi dengan pusat guna memastikan transmigran yang dikirim sesuai dengan kebutuhan daerah penempatan. (her/C)