Kemajuan zaman membawa peradaban manusia kepada perkembangan teknologi yang terus-menerus bertransformasi tanpa henti. Kemajuan teknologi melahirkan profesi-profesi baru, seperti halnya di bidang transportasi. Bahkan saat ini banyak angkutan umum mulai bertransformasi ke arah digital menjadi ojek online. Namun hal itu tidak menjadi halangan Gaffar (57) tahun untuk tetap mengayuh becaknya.
Laporan: KHAERUNNISA
Meski usianya sudah setengah abad dan otot kakinya sudah melemah, tidak menyurutkan semangat pria yang berasal dari kabupaten Sinjai ini untuk mengayuh pedal becaknya di tengah sengatan matahari yang sedang panas-panasnya, kemarin.
Bahkan ia tak peduli akan teriknya matahari ataupun hujan, semata demi menghidupi dirinya dan dua orang anaknya. Kepada penulis, Gaffar mengaku, berprofesi sebagai tukang becak sudah ia lakoni selama 35 tahun. Ia tak bisa memiliki pekerjaan lainnya seperti kantoran karena Gaffar hanya mengeyam pendidikan sekolah dasar itupun hanya sampai pada kelas 2 SD. Saat itu ia harus membantu perekonomian keluarganya yang berada di kampung.
Setiap hari di Jalan Urip Sumoharjo tepatnya depan Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar, menjadi tempat peruntungannya. Kaos oblong, sepatu dan tak lupa menggunakan topi yang melindunginya dari terik matahari menjadi ciri khas Gaffar.
Bagi Gaffar, becak menjadi ladang penghasilan satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Meski terasa semakin sulit untuk mencari penumpang, namun dirinya tetap yakin kalau rezeki sudah ada yang mengatur.
Kulit yang terbakar matahari terkadang basah karena hujan, hingga tertidur di tengah suasana bising oleh kendaraan yang melintas. Tenaganyapun tak sebanding dengan rupiah yang masuk dikantongnya. Namun, Gaffar tak pernah putus semangat. Dengan sigap ia mengantar penumpangnya menuju tempat tujuan. Lelah yang ia rasakan ia tutupi dengan senyuman yang terbesit di wajahnya.
Transportasi tradisional seperti becak kini lebih mulai sepi penumpang, masyarakat kini lebih senang naik transportasi yang mudah dan cepat seperti ojek online. Tentu hadirnya ojek online ini sangat mempengaruhi pendapatan Gaffar.
“Dulu sebelum ada ojek online masih banyak orang yang naik becak, sekarang penumpang becak bisa dihitung pakai jari dalam sehari, masih untung kalau sehari dapat penumpang, terkadang tidak sama sekali,” ujarnya.
Sebagai kepala keluarga tentu sudah menjadi tanggung jawab Gaffar untuk bersikeras menghidupi keluarganya. Namun kini Gaffar mencari nafkah untuk kebutuhannya dirinya dan dua orang anaknya. Karena istrinya telah meninggal dunia 8 bulan yang lalu. (*)