MAKASSAR, BKM — Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto segera melakukan pergantian dan pergeseran pejabatnya. Salah satunya melakukan job fit pejabat untuk mengetahui layak tidaknya memimpin organisasi perangkat daerah. Hal ini dilakukan Danny karena masih ada kepala OPD yang berkinerja buruk.
Namun sebelum dilakukan pergantian, Danny menunggu dulu persetujuan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), setelah surat permintaan job fit telah dilayangkan pemkot ke KASN.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Makassar Andi Siswanta Attas membenarkan hal tersebut. Menurutnya pemkot telah bersurat ke KASN tinggal tunggu jawabannya.”Kita sudah surati,” ujar Andi Siswanta Attas,
Job fit digelar untuk mereview kembali kesesuaian jabatan dan tugas kepala OPD di Pemkot Makassar. Sekaligus, menilai kinerja mereka selama ini sudah seperti apa.
“Yang bisa mengikuti job fit itu kepala dinas dan kepala badan,” jelasnya saat ditemui di balai kota, akhir pekan kemarin.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto, telah memberi sinyal akan merombak struktur jabatan eselon dua pada awal November ini.
Rencananya digelar setelah pembahasan APBD pokok 2023. Langkah itu melalui job fit untuk mengisi sejumlah jabatan yang lowong dan merombak OPD yang memiliki raport merah.
“Saya akan segera membuat job fit kembali lagi, setelah Pokok, Minggu depan sudah selesai pokok. Saya akan kasi keluarkan raport semua SKPD, sekaligus saya juga mau jobfit,” ujarnya.
Danny memastikan, OPD yang memiliki kinerja rendah akan di-nonjobkan. Termasuk yang menjabat saat ini kemungkinan besar bisa bergeser, bahkan non job .
Ini menanggapi lambannya kinerja OPD, perombakan tersebut diharapkan akan mengakselerasi program, utamanya karena 2023 mendatang pihaknya memiliki target yang menumpuk.
“Semua akan saya isi, karena saya mau bikin formasi 2023, kita kecepatan penuh,” katanya.
Dari yang dihimpun, per Oktober lalu tercatat masih ada beberapa OPD yang realisasi belanjanya sangat rendah bahkan di bawah 20 persen.
Tiga diantaranya yaitu Dinas Pekerjaan Umum dengan realisasi 5,69 persen atau Rp51,2 milliar dari Rp899,2 milliar.
Selanjutnya Dinas Pemuda dan Olahraga 13,81 persen atau Rp33,6 milliar dari Rp243,7 milliar. Kemudian Dinas Perdagangan 18,38 persen atau Rp8,2 persen dari Rp45,1 persen. (rhm)