MAKASSAR, BKM — Makassar Investment Forum (MIF) menjadi ajang bagi Pemerintah Kota Makassar untuk ‘menjual’ sejumlah proyek dan program strategis kepada para investor dari berbagai negara di dunia.
MIF yang berlangsung selama dua hari, 8-9 November di Hotel Four Point Makassar, juga dimanfaatkan 64 pemerintah daerah di Indonesia yang tergabung dalam keanggotaan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Daerah (Apeksi) dipergunakan sebaik mungkin untuk menggaet investor.
Mereka secara maksimal menjajaki peluang kerja sama di berbagai sektor.
Sejumlah negara melirik potensi investasi yang bisa digarap di Makassar. Salah satunya Korea Selatan. Negara itu tertarik untuk berinvestasi di sektor transportasi publik, khusus proyek Light Rail Transit (LRT).
Junsung Kim, Director General Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA) saat melakukan one on one meeting dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, mengatakan
siap membantu Indonesia membangun LRT sebagai sistem transportasi publik. Apalagi Indonesia dan Korea Selatan merupakan rekan bisnis.
“Kami tertarik membawa rekan-rekan industri dari Korea untuk berinvestasi di Indonesia membangun LRT dan infrastruktur lainnya. Rencananya ekspansi mereka ingin berkolaborasi dengan kota-kota selain Jakarta dan Surabaya. Salah satunya Kota Makassar,” kata Junsung Kim.
Bahkan, kata dia, Korea Selatan siap membantu pemerintah kota mulai dari tahap development plan, yaitu rencana pengembangan dari tahap awal, eksekusi sampai selesai.
Usai pertemuan dengan Pemkot Makassar, pihaknya akan melapor ke pemerintah Korea terkait dengan proyek LRT, ataupun proyek lainnya.
“Kita juga akan berkomunikasi dengan perusahaan besar yang terdaftar di Korea supaya mereka terlibat langsung pada proyek ini dan melihat siapa yang tertarik. Tentunya mereka akan mengajukan (jika diperlukan biaya) supaya bisa mensupport rencana pengembangan dari awal,” jelasnya.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan LRT merupakan salah satu proyek strategis yang akan diadakan melalui sistem investasi. “Yang dari Korea akan membuat LRT. Ini menjadi bukti Makassar menuju kota dunia, karena semua datang kemari dan mau kerja sama,” ujar Danny Pomanto.
Bahkan, kata Danny, Korea Selatan siap membuat feasibility study (FS) rencana pembangunan LRT Kota Makassar secara gratis. “Ini menarik karena Korea akan membuat LRT kita, FS gratis ia bikinkan,” tandasnya.
Selain LRT, delegasi dari Australia yang didampingi oleh Konsul Jenderal Australia di Makassar, Bronwyn Robbins menjajaki peluang kerja sama bisnis dengan Pemkot Makassar. Salah satunya bisnis rumput laut.
Untuk memenuhi keinginan pemerintah Australia guna mengembangkan bisnis rumput laut, Pemkot Makassar mengusulkan kolaborasi dengan kabupaten penghasil rumput laut di Sulawesi Selatan.
“Mereka (Australia) tadi maunya bisnis rumput laut, tapi kita (Makassar) tidak punya rumput laut. Makanya, saya akan mengajak bupati yang punya rumput laut untuk berkunjung ke sana. Nanti Makassar yang koordinir,” kata Danny Pomanto.
Menurut Danny, rumput laut menjadi komoditi yang paling diunggulkan di Australia. Untuk itu, Kota Makassar siap menjadi fasilitator mempertemukan investor dengan kabupaten/kota penghasil rumput laut. Apalagi Kota Makassar dengan visi-misi Kota Dunia telah menjalin kerja sama dengan negara sahabat. Seperti Australia dan Singapura.
“Makassar siap menjadi bagian untuk kita bisa share dengan teman-teman di luar (investor) jika ada keinginan investasi yang tidak dimiliki Kota Makassar. Misalnya rumput laut. Di Australia itu menjadi komoditi yang sangat diunggulkan. Kota Makassar tidak punya tapi tetangga kita punya,” jelasnya. (rhm)