BULUKUMBA, BKM — Seratusan lebih sopir truk bersama buruh pekerja tambang yang tersebar di sejumlah wilayah di Bulukumba, menggelar aksi di Gedung DPRD Bulukumba, Senin (14/11).
Aksi massa membuat ruas jalan provinsi menjadi macet lantaran sopir truk menutup jalan. Aksi tersebut menuntut agar tambang yang celah ditutup sejak dua pekan lamanya dibuka kembali.
Koordinator Serikat Buruh pekerja tambang, Abba, dalam orasinya menuntut agar DPRD Bulukumba, ikut mengawal aspirasi mereka agar tambang tempat para sopir dan buruh menggantungkan hidup segera dibuka.
“Kasihan mereka (sopir dan buruh, red) tidak bekerja padahal mereka menggantungkan hidup bekerja di tambang sebagai sopir dan buruh, ini persoalan kemanusiaan soal perut, ” ujarnya.
Salah satu sopir truk Iskandar meminta agar seluruh tambang yang ada di Bulukumba dibuka. Pasalnya dari penutupan itu dia sejak dua pekan ini tidak lagi bisa mengangkut bahan material dan hanya menganggur sementara.
“Dua minggu mi ini saya tidak ada angkutan bukan saya saja tapi ratusan sopir lainnya apa yang mau di angkut kalau tambang ditutup, ” jelasnya.
Terpisah, Rohana salah satu buruh pekerja tambang meminta agar pemerintah bersama DPRD memperhatikan nasib rakyat kecil yang menggantungkan hidup dari menjadi buruh di tambang.
“Alhamdulillh selama ini anak bisa sekolah bisa makan karena hasil menjadi buruh, kita bisa dapat Rp100 ribu perhari tapi kalau begini sudah dua pekan lebih tidak bekerja, kita mau makan apa? , kami juga mau beli ikan beras dan keperluan dapur, “ujarnya.
Terpisah, Ketua DPRD Bulukumba, H Rijal yang menemui massa aksi berjanji akan mengkomunikasikan tuntutan dari para sopir dan buruh. “Kita akan sampaikan dan komunikasikan ke pihak-pihak terkait, “janjinya. (min/C)