Headline
Mensos Ungkap Penyebab Longsor di Poros Malino
Instruksikan Ditangani dengan Cara Tradisional Pakai Bambu

GOWA, BKM — Bencana longsor yang terjadi di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa mendapat perhatian dari Menteri Sosial Tri Rismaharini. Mantan Wali Kota Surabaya ini mendatangi lokasi kejadian, Sabtu pagi (20/11).
Hingga kemarin, masih ada satu korban longsor yang belum ditemukan. Seorang bocah berusia enam tahun bernama Royan, diperkirakan ikut tertimbun material longsoran yang terjadi pada Rabu (16/11) pukul 18.00 Wita. Sementara orang tua Royan yang juga menjadi korban, telah ditemukan pada Kamis lalu dalam kondisi tak bernyawa tertimbun sedimen longsor dinding bukit di poros Lonjoboko-Malino. Jalan yang tertutup longsor diperkirakan sepanjang 200 meter.
Mensos berada di lokasi longsor pada pukul 10.00 Wita. Ikut serta Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni.
“Ada tujuh yang meninggal. Masih ada satu yang belum ditemukan, enam orang sudah ditemukan. Yang tujuh orang itu semuanya kita berikan santunan,” terang Mensos.
Di lokasi, Mensos Risma dengan seksama memperhatikan kondisi longsoran. Ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatiannya. Salah satu yang menjadi temuannya adalah bahwa dinding lahan (berbukit) di area longsoran dan sekitarnya tidak memiliki penahan, sehingga dipastikannya lokasi seperti itu memang rawan terjadi longsor.
“Saya melihat memang tidak ada penahan. Ini kan air kalau dari atas ke bawah kecepatannya tinggi sekali, jadi bisa meluluhlantakkan seluruh tanaman yang menjadi jalur sedimen longsor turun ke bawah,” ungkap Risma.
Mensos mengatakan, di lokasi longsor ini memang harus dilakukan penanganan segera dengan mengendalikan aliran air dari atas bukit. “Jalan satu-satunya yaitu airnya kita tahan, sungainya kita perdalam untuk menahan laju air. Karena kalau air itu tumpah ke bawah ini semakin kencang. Cara tradisional adalah membendung aliran air menggunakan bambu. Cara ini cukup efektif dan tidak membutuhkan anggaran besar. Kita lakukan dengan kearifan lokal. Saya pikir lebih baik daripada kita buat proyek-proyek yang menghabiskan uang banyak,” tandasnya.
Untuk itu ia berharap Pemerintah Provinsi Sulsel segera bergerak melakukan pembuatan talud dan tanggul sebagai penahan di bagian atas sisi-sisi jalanan.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam kesempatan itu, berjanji pemerintah provinsi segera melakukan upaya penanganan longsor di poros Lonjoboko-Malino. ASS sendiri mengaku sangat prihatin atas kejadian bencana ini. Dia berharap korban yang masih dicari segera ditemukan. Semoga pula cuaca bisa bersahabat agar proses pencarian lebih mudah.
“Kami akan mengawal pencarian korban yang belum ditemukan. Selain itu, kami akan menindaklanjuti usulan Ibu Mensos terkait penanganan yang akan dilakukan agar air tidak deras ke bawah,” ujarnya.
-
Gojentakmapan4 minggu ago
Semen Tonasa Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Pangkep
-
Headline3 minggu ago
Tanpa Persetujuan, Gaji Guru Dipotong 2,5 Persen
-
Headline3 minggu ago
Hentikan Potong Gaji Guru
-
Headline2 minggu ago
Mendagri Minta Hentikan Terima CPNS dan PPPK
-
Photo4 minggu ago
Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto melakukan inspeksi atau pengecekan kondisi unit mobil
-
Metro2 minggu ago
Dilirik Manajer Agency Model saat Jogging
-
Headline2 minggu ago
Segera Tayang, Film Tasbih Kosong Target 10 Juta Penonton
-
Photo3 minggu ago
Program Lorong Wisata (Longwis) yang dilaksanakan Pemkot Makassar