Site icon Berita Kota Makassar

YABB Luncurkan Program Makassar Je’ne Tallasa

MAKASSAR, BKM — Kesulitan mendapatkan air bersih dan layak konsumsi yang selama ini dirasakan warga Kecamatan Tallo khususnya mereka yang bermukim di sekitar Makam Raja Tallo, akan segera teratasi.

Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) sebagai organisasi nirlaba dari grup GoTo telah meluncurkan program Makassar Je’ne Tallasa. Dalam merealisasikan program ini, YABB menggandeng Social Innovation Acceleration Program (SIAP) dan Changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE).
Kegiatan peluncuran ini juga turut dihadiri di antaranya Direktur Utama PDAM Kota Makassar, Beni Iskandar, Staf Ahli I Wali Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan mewakili wali kota Makassar, Perwakilan Changemakers Makassar Je’ne Tallasa, Indah Arifah Febriany, dan Camat Tallo.
Chairperson YABB, Monica Oudang, menyampaikan, peluncuran program Je’ne Tallasa di Kota Makassar berawal dari hasil kerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2021 lalu. Salah satu hal yang disampaikan adalah bagaimana memberikan air bersih untuk Indonesia.

”Dengan topik air yang kita angkat tersebut, tentunya kita melihat ke daerah-daerah yang tentunya membutuhkan bantuan terutama di masalah air. Berdasarkan penyampaian dari Bappeda Makassar, di sejumlah daerah pelosok di Makassar masih ada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. Kemudian bekerja sama dengan Celebes Green Project, mereka yang selama ini memang sudah paham dengan permasalahan di lapangan, mereka mengidentifikasikan bahwa Tallo ini memang menjadi area yang sangat cocok untuk dijadikan pilot project air bersih,” ujar Monica Oudang di sela peluncuran program Je’ne Tallassa, di Hotel Mercure Makassar Nexa Pettarani, Hasanuddin Room, Rabu (30/11).
Monica mengatakan, dari hasil observasi yang dilakukan memang kelihatan kesulitan masyarakat di Tallo untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. ”Kami melihat warga Tallo harus berjalan jauh untuk mendapatkan air. Sedangkan air yang didapatkan belum tentu bisa diminum. Untuk itu, mereka harus mengeluarkan uang kembali untuk membeli air di gallon yang harganya tentu tidaklah murah. Kami berharap, dengan memadukan ini semua antara inovasi dan teknologi dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat. Kita berharap solusi sistemik yang sudah diciptakan, akhirnya masyarakat bisa merasakan kalau ini adalah milik mereka yang mereka bisa banggakan. Karena ini adalah partisipasi dari mereka. Sehingga segala sesuatunya yang sudah dibangun tersebut, mereka bisa menjaganya,” kata Monica Oudang.

Sementara itu, Putu Arya Wigita, Analysit of Solutions Lab Kopernik, mengatakan, untuk merealisasikan program ini, Kopernik akan berkolaborasi dengan teknologi Tametotto dari Jepang. Yakni teknologi Pemanenan Air Hujan (PAH) bawah tanah, membangun teknologi filtrasi air menggunakan keramik Terra. Sehingga air yang dihasilkan sudah bersih dan layak untuk dikonsumsi.
”Jadi saat musim hujan tiba, alat ini akan menampung dan memproses filterisasi sebelum dikonsumsi masyarakat. Dalam kondisi penuh, tempat ini bisa menampung 40 ribu liter. Jadi ketika curah hujan bagus, maka sirkulasi air di tempat ini akan baik. Karena ada yang masuk dan ada yang keluar. Begitu pula ketika memasuki kemarau, proyek ini tetap masih bisa difungsikan. Agar masyarakat bisa menikmati air bersih ini saat musim kemarau, maka akan dilakukan pengaturan. Karena proyek ini bukan milik perorangan, maka tentunya masyarakat diharapkan menggunakan secara baik dan adil. Bahkan, kami sudah menjalin komunikasi dengan pihak PDAM Kota Makassar untuk berkolaborasi dalam pemanfaatan proyek ini jika sudah selesai,” jelas Putu Arya.

Staf Ahli I Wali Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan saat mewakili wali kota Makassar pada acara ini menyampaikan, Pemerintah Kota Makassar sangat mendukung kehadiran proyek air bersih di wilayah Kecamatan Tallo.
Bahkan, Irwan berharap, PDAM Kota Makassar bisa berkolaborasi untuk menjaga kesinambungan proyek air bersih ini. Sehingga masyarakat yang ada di sekitarnya bisa tetap merasakan adanya air bersih. Karena masyarakat di Tallo, selama ini sudah cukup merasakan sulitnya mendapatkan air bersih. (mir)

Exit mobile version