pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

3.300 Pohon Bibit Unggul Ditanam di Kawasan Adat Ammatoa

BULUKUMBA, BKM — Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menegaskan komitmennya untuk melestarikan budaya Ammatoa Kajang. Sebab ia berpandangan, budaya Ammatoa Kajang sangat unik dan paling natural. Hanya saja, Muchtar khawatir budaya Ammatoa Kajang akan terkikis, jika warganya satu per satu meninggalkan kampung halaman dan keluar daerah untuk mencari pekerjaan.

“Jika kondisi ekonomi masyarakat di kawasan adat ini terseok-seok, maka besar kemungkinan mereka akan keluar cari kerja. Kalau sudah keluar semua, bagaimana nasib budaya ini,” ujarnya saat memimpin penanaman bibit unggul di Desa Tana Towa, Kecamatan Kajang, Bulukumba, Rabu (30/11).
Pemerintah wajib memikirkan dan mencarikan solusi agar budaya Ammatoa Kajang ini tetap lestari. Salah satu caranya, dengan penanaman pohon bibit unggul di dalam kawasan adat.

“Penanaman ini inisiatif saya. Kenapa?, karena budaya Ammatoa Kajang harus kita jaga, harus kita pertahankan. Alhamdulillah hari ini kita tanam 3.300 pohon jenis sukun dan nangka di dalam kawasan adat,” kata Andi Utta.
Salah satu warga yang ada dalam kawasan adat, Tambara mengaku bersyukur dapat bantuan bibit unggul dari pribadi Andi Utta. Menurutnya, bantuan ini bagus dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Coco’mi inniya. Yang penting inni kedde lau mae rolo. Lalangnga riparassi’i. Artinya, bantuan ini tepat atau cocok. Yang penting di sini dulu. Di dalam dulu penuh,” katanya.

Tokoh masyarakat (Tomas) Bulukumba asal Kecamatan Kajang, Abdul Kahar Muslim mengaku menyambut program bantuan bupati dengan riang gembira. Bantuan ini, dinilai sebagai bentuk perhatian serius bupati terhadap masyarakatnya.
“Ternyata Pak Bupati sangat memperhatikan kelangsungan hidup masyarakat di kawasan adat Ammatoa,” katanya.
Faktanya, kata Kahar Muslim, memang bibit sukun dan nangka dibutuhkan oleh masyarakat adat Ammatoa. Kenapa?, karena sukun bisa dimanfaatkan untuk acara-acara adat dan lainnya.

“Bahkan kalau nanti hasilnya banyak, bisa kita jual keluar,” ujarnya.
Dia menambahkan Ammatoa juga sangat menyambut baik program ini. Alasannya, bantuan ini akan membantu ekonomi masyarakat ke depan.
“Jadi, masyarakat yang selama ini sering meninggalkan kampung halaman, seperti di Kalimantan dan Malaysia. Kalau juga hanya bertani, dengan adanya program ini, diharap ke depan tak ke sana lagi karena sudah ada sumber kehidupan dari pertanian,” kata Kahar Muslim.
Dia berharap agar ke depan, Kecamatan Kajang dapat menjadi ikon sekaligus sentra sukun dan nangka, khususnya di kawasan adat. “Program ini, memang program yang sudah lama dinanti-nantikan masyarakat,” jelasnya. (min/C)




×


3.300 Pohon Bibit Unggul Ditanam di Kawasan Adat Ammatoa

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link