BULUKUMBA, BKM–Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bulukumba Andi Soraya Widyasari (ASW) mengapresiasi tim monitoring dan evaluasi (Monev) Program Usaid Madani di Kantor Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) yang bertujuan dapat meningkatkan kapasitas dan memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah.
“Sekadar diketahui, PDNA masuk sebagai anggota Pokja Percepatan Penurunan AKI AKB, selain itu PDNA juga masuk sebagai konsultan di program inovasi pendampingan ormas yang dilakukan Bakesbangpol dan juga Kolaborasi dengan DPRD terkait kesehatan.”ujar ASW, Rabu (14/12).
Menurut ASW yang juga Anggota DPRD ini, dirinya sudah lama mengenal PDNA, “Kami sering diajak kolaborasi dan diskusi lepas terkait hal-hal menyangkut program kerjanya. Salah satu pendamping waktu membuat naskah akademik Ranperda Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak. Jadi dari kedekatan ini, saya yakin PDNA dengan keterbukaannya mau berkolaborasi dan memberikan masukan kepada pemerintah, maka program pemerintah dan PDNA melalui Usiad Madani akan sangat terbantukan.”ujar ASW.
Sehari sebelumnya, PDNA Bulukumba menerima rombongan tim monitoring dan evaluasi (Monev) Program Usaid Madani, Selasa (13/12)
Tim Monev yang hadir diantaranya Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri Kemenkumham, Youngest Non Itah, Cut Feroza dan Yusuf Ramli. Senior Advisor Governance USAID Indonesia, Lutfi Ashari dan Chief Of Party Program Madani, Hans Antlov.Direktur Teknis Sunardi, Budi Wijoyo MEL, Nawir Sikki Senior Field Coordinator dan Musaddaq Field Coordinator.
Ketua umum PDNA sekaligus manager program Madani, Satnawati menyampaikan bahwa selama lebih 2 tahun PDNA menjadi mitra utama banyak perubahan yang telah terjadi dilembaganya.
“Saat ini PDNA berada pada posisi organisasi yang berkembang berdasarkan hasil penilaian Indek Kinerja Organsisasi (IKO) ini tentunya karena peningkatan kapasitas yang telah di berikan serta pendampingannya,” jelasnya.
Satnawati menambahkan dengan peningkatan kapasitas yng terus dilakukan membuat PDNA mandiri sehingga dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah.
Kontribusi tersebut ditandai dengan adanya kolaborasi dengan melakukan penandatangan MoU dengan privat sektor seperti DPPBKP3A tentang Stunting, Dinkes terkait kesehatan, LazisMu, BAZNAS, BSI, serta masuknya PDNA sebagai anggota Pokja Percepatan Penurunan AKI AKB, selain itu PDNA juga masuk sebagai konsultan di program inovasi pendampingan ormas yang di lakukan oleh Bakesbangpol dan juga Kolaborasi dengan DPRD terkait kesehatan.
Sementara itu, untuk desa yang menjadi lokus dampingan PDNA dan telah di bentuk forum peduli Kesehatan ibu dan bayi baru lahir yakni Desa Taccorong, Benteng Palioi dan Salassae.
Perubahan ini terjadi tentunya karena pendampingan yang diberikan Semoga ini terus berkelanjutan sehingga kami lembaga dapat meningkat dan dapat berperan untuk pemerintah daerah dan masyarakat Bulukumba, harapnya.
Salahsatu tim Monev, Youngest Non Itah mengatakan bahwa PDNA Bulukumba terus meningkatkan kapasitasnya sehingga dapat memberikan manfaat, serta tantangan yang di hadapi harus dicarikan solusinya dengan diskusi, belajar. Youngest Non Itah juga meminta PDNA Bulukumba untuk tetap semangat dan selalu berpikir positif.
Sementara itu Lutfi Ashari menyampaikan bahwa Madani gerakan saling menguatkan.
Tim Monev ini juga berkunjung ke Pemerintah Daerah untuk bertemu Bappelitbangda, Dinkes, DPMD, Bakesbangpol dan kunjungan ke desa dampingan (Forum Pengggiat KIA-Desa Benteng Palioi).(min/rif/c)