MAKASSAR,BKM.COM–TALENTA muda di bidang modeling terus mengukir prestasi. Salah satunya adalah Bunga Fatimah Azzahra. Di usianya yang masih belia, yaitu 11 tahun, ia sudah mengukir sederet prestasi.
GADIS remaja yang akrab disapa Bunga ini lahir di Tangerang Selatan, 24 Agustus 2011.
Umurnya baru 11 tahun. Duduk di bangku kelas V SD.
Memilih untuk menjadi model, Bunga kemudian bergabung di sebuah sanggar. Bukan hanya berjalan di atas catwalk yang dipelajarinya di tempat ini, tapi juga menari. Karena Bunga memang suka menari.
Setiap hari Sabtu dan Minggu, Bunga mengisinya dengan latihan di sanggar. Ia pun sering mengikuti lomba. Mulai dari lomba busana, gaun pesta, dan lainnya. Baju yang dikenakannya ketika ikut lomba biasanya disiapkan sendiri oleh ibunya.
Bunga mengaku awalnya hanya diajak oleh temannya untuk ikut sanggar, lalu kemudian ikut modeling. Alasannya, karena dunia model menarik baginya. Selain itu, ia juga ingin menambah wawasan, pengalaman serta memperbanyak teman.
Prestasi yang didapatnya adalah harapan satu pada Pemilihan Putri Etnic Celebes tahun 2022. Sebelumnya, ia meraih juara dua Busana Merah Putih (2022).
Ia juga juara satu Foto Model Cilik Tingkat TK se-Kota Makassar tahun 2018.
Juara satu Putri Kartini (Kartini Transretail) tahun 2019.
Juara satu Busana Pengantin Adat pada Peringatan Hari Kebudayaan tahun 2021
. Juara dua kontes Foto Model Kacamata Tingkat Sulawesi Selatan tahun 2020.
Juara dua Pesona Batik Nusantara tahun 2018
. Serta juara Favorit Busana Nuansa Merah Hijau tahun 2017.
Walau sejumlah prestasi telah diraihnya, Bunga ternyata juga pernah tidak mendapatkan juara apapun ketika ikut lomba. Bila dalam situasi seperti itu, dirinya menyesal karena merasa kurang latihan.
Selempang yang dikenakannya ketika menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar, bertuliskan The Best Top Model 2022 yang diraihnya di Jakarta. Mengukir prestasi di tingkat nasional tentulah membuat Bunga merasa senang dan bahagia.
Ditanya tentang sekolah dan dunia model yang digelutinya saat ini, Bunga mengaku tak ada yang terganggu. Ia bisa melakoni keduanya dengan cara membagi waktu untuk mengerjakan tugas sekolahnya, kemudian melanjutkan ke kegiatan lain. ”Jangan menunda-nunda mengerjakan tugas karena nanti semakin menumpuk, maka akan semakin pusing,” begitu triknya.
Bagi bungsu dari tiga bersaudara ini, hal menarik dari setiap lomba yang diikutinya adalah tantangan untuk mencoba hal baru. Salah satu kunci bagi seorang yang dipegangnya selama ini, adalah jangan malu untuk bicara di depan semua orang. Jangan pula malu untuk berjalan di atas catwalk.
Siapa sangka, bakat model yang dimiliki Bunga saat ini turun dari ibunya. Ibarat kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. ”Dulu ibu juga seorang model. Sekarang anaknya lagi,” ujar Bunga.
Walau suka dengan model, namun Bunga pernah sempat vakum dengan alasan sekolah. Kala itu dirinya belum bisa membagi waktu antara keduanya.
Selain model dan menari, Bunga yang menjadi satu-satunya anak perempuan di keluaraganya, juga jago berenang. Ia mulai belajar renang ketika usianya delapan tahun.
Harapan Bunga ke depannya, ia ingin menjadi seorang model profesional. Duta Wisata juga ingin diraihnya kelak. (*-pkl1/rus)
