MAKASSAR, BKM–Sedikitnya tiga kader Partai Golkar masih harus bersaing untuk mendapatkan tiket maju di Pilgub Sulsel dari Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Airlangga Hartarto.
Ketiganya yakni Ilham Arief Sirajuddin (IAS) Taufan Pawe (TP) dan Nurdin Halid (NH). Hal sama juga bisa terjadi untuk Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse (RMS), Wali Kota Makassar dua peridoe Mohammad Ramdhan Pomanto serta Bupati Gowa Adnan Purichta juga berpeluang bertarung di internal Nasdem.
“Karena Golkar dan Nasdem memiliki banyak rising star. Apalagi pengalaman selama ini, Golkar, sejak jaman Amin Syam hingga Nurdin Halid, tidak pernah tidak mengusung Ketua DPD I di Pilgub,” lugasnya.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam pagelaran politik adalah kemampuan finansial calon. Cost politik dalam Pilkada tidaklah murah. Itu sebabnya, banyak pengusaha yang memutuskan terjun ke dunia politik.
Hampir seluruh figur bakal calon Gubernur Sulsel saat ini merupakan pengusaha sekaligus politisi. Bagi Abdul Rahim ST MH, pengusaha telekomunikasi wilayah Papua, Maluku, Kalimantan, dan Sulawesi (Pamukasa), figur pengusaha adalah figur yang paling tepat memimpin pemerintahan.
Sebab mereka yang sudah autopilot dalam dunia usaha akan lebih mampu memenej keuangan dan sumber daya negara, ketimbang mereka yang masih berusaha mengumpulkan harta kekayaan. Di sisi lain, kemampuan cost politik yang mumpuni menghindarkan kepala daerah dari perilaku korupsi dan kontrol donatur.
“Dan secara cost politik, Pak AIA itu sudah mampu, sudah matang. Saya tahu betul beliau! Beliau lama di HIPMI dan KADIN. Banyak pengusaha muda maupun tua yang menggantungkan nasibnya di AIA,” imbuhnya.
Hasil survei IPI yang telah memotret tingkat keterpilihan bakal calon gubernur masih ditempati Andi Sudirman Sulaiman (ASS) dengan 18,2 persen. Disususl oleh IAS dengan 10,3 persen. Ditempat ketiga yakni NH dengan 10 persen, lalu Adnan Purichta 7,1 persen, Danny Pomanto 6,8 persen, AIA 4,6 persen, RMS 3,9 persen serta TP 2,1 persen. Adapun responden yang belum menjawab atau tidak menentukan pilihan masih sebesar 36 persen. (rif)