Site icon Berita Kota Makassar

Awalnya tidak Mendukung, Akhirnya Antar Latihan dan Lomba

MAKASSAR,BKM.COM–Jika selama ini seorang model cilik perempuan dekat dengan ibunya, tidak demikian dengan Kirey. Anak usia lima tahun ini lebih sering ditemani oleh ayahnya. Termasuk ketika berangkat latihan maupun saat mengikuti lomba.

NAMA lengkapnya Kirey Arumi Humayra. Lahir 18 Juli 2017. Saat ini bersekolah di TK Islam An-Nur Pa’bangian Gowa. Ayah yang setia menemaninya bernama Jusman. Pria yang akrab disapa Ben ini bekerja sebagai buruh bangunan.
Kirey merupakan anak pertama dari penantian orang tuanya selama enam tahun. Ia termasuk anak kecil yang memiliki optimisme tinggi. Bahkan ia pernah bilang kepada ayah dan ibunya, ”Kita tidak perlu sedih. Yang pasti, saya sudah menampilkan yang terbaik.”

Kirey menyampaikan hal itu ketika menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar. Ia pertama kali mengikuti ajang modeling di usia tiga tahun. Berawal dari kegiatan sekolah ia lalu ikut dan terus berlatih, hingga akhirnya bergabung di sebuah sanggar.

Meski begitu, awalnya Jusman sebagai ayah tidak setuju jika putrinya ikut modeling. Alasannya, karena Kirey merupakan anak satu-satunya.
Tapi secara sosial ia harus mendukung. Karena menurutnya, siapa lagi yang akan membantu dan memotivasi Kirey kalau bukan orang tuanya.

Sempat ada perdebatan karena perbedaan pendapat itu di antara kedua orang tuanya. Sang ibu sangat mendukung Kirey untuk ikut model, sementara ayahnya tidak setuju. Hingga akhirnya ayahnya mengalah dan setuju dengan apa yang dipilih oleh bunda dan Kirey. Dan pada akhirnya ayahnyalah yang selalu mengatar Kirey ke mana-mana. Bahkan saat mengukur baju lombanya di tukang jahit pun Jusman yang mengantarnya.

Dalam kisahnya, Kirey bercerita bahwa suatu hari ia pernah mengikuti sebuah event selama tiga hari. Ketika itu ayahnya merasa sangat capek sekali. Sementara Kirey tidak pernah terlihat mengeluh dan capek.
Sejauh ini pelajaran yang ayahnya dapatkan selama mengantar Kirey adalah menghargai sebuah pengorbanan. Salah satu perjuangan Kirey, pernah suatu ketika kakinya tertabrak ayunan hingga tidak bisa untuk berjalan. Bahkan diluruskan pun tidak bisa. Sementara ia harus tampil esok harinya. Akhirnya, Jusman mengambil keputusan untuk memberikan anastesi agar sakitnya hilang dan bisa tampil. Alhasil, keesokan harinya Kirey bisa tampil dan menggunakan slop. Ia berjalan sejauh beberapa kilometer di Lapangan Syekh Yusuf, Gowa. Sebab Kirey bertindak sebagai mayoret drum band. Aktivitasnya kemudian dilanjutkan pada malam hari. Ia harus berangkat lagi ke kabupaten lain untuk mengikuti lomba.

Sederet prestasi kini telah ditorehkan Kirey. Di antaranya Lomba Menyanyi Tema Ibu tahun 2021. Juara tiga Fashion Property Expo 2022. Juara tiga Fashion Back to December 2022. Juara tiga Top Model Star Sulsel Season 2. Juara tiga Kids Fashion Empat Etnis Sulsel.Ada pula juara dua Fashion Merah Putih 2022. Juara dua
Mop Model Indonesia. Juara dua Fashion PGRI Kabupaten Gowa 2022. Serta juara satu
Fashion Pahlawanku 2022.

Kirey juga tercatat sebagai juara satu Drum Band IGTKI PGRI Kabupaten Gowa 2022. Juara satu
Islamic Schools Exhibition.
“Tidak perlu kita jadi bintang, tapi setidaknya kita pernah menyinari. Maksudnya begini, setidaknya dia pernah memberikan kesan kepada orang lain. Entah itu saya atau siapapun,” kata Jusman.
“Sebagai seorang lelaki kita tidak perlu terlalu idealis. Tidak perlu terlalu kaku. Ada satu ungkapan bahwa manusia tidak akan hidup dalam satu tabung. Jadi kita juga harus realistis dalam melihat. Contohnya laki-laki kurang terhormat kalau ia cuci pakaian, cuci piring. Tapi saya anggap tidak seperti itu. Kita sebagai keluarga harus saling berbagi peran. Karena mungkin di satu sisi ibunya sibuk saya ada waktu luang, kenapa tidak saya kerjakan,” jelas Jusman.

Diakui Jusman, dunia kerja istrinya berbeda dengan dirinya. Istrinya bekerja dari pukul 7 pagi hingga 7 malam. Sementara Jusman kerja dari malam hingga setelah subuh. Jadi ketika ibunya tidak bisa mengatarkan Kirey sekolah di pagi hari, maka ayahnyalah yang melkukan tugas itu.
“Percayalah bahwa selalu ada harapan di balik apa yang kita alami. Apapun kesulitannya, apapun keputusannya pasti ada satu harapan,” begitu pesannya. (*-pkl1/rus)

Exit mobile version