MAKASSAR, BKM — Dugaan adanya aliran sesat di Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Gowa, Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni menyatakan akan mengupayakan solusi untuk melakukan proses klarifikasi dan pembinaan.
“Saya kira berkaitan dengan ‘Bab Kesucian’, Kementerian Agama sedang mengupayakan solusi yang terbaik. Kami sedang melakukan proses klarifikasi,” ucap Khaeroni usai menghadiri upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 di Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa (3/1).
Untuk proses pembinaan, lanjutnya, Kemenag Sulsel akan menurunkan aparatur, baik administrator, maupun penyuluh di lingkungan terdekat. Menurut
Khaeroni, perlu waktu untuk melakukan pengecekan dan sebagainya, dengan menggunakan sistem dialog di yayasan tersebut.
Pihaknya juga telah menurunkan tim untuk mengklarifikasi ajaran yang diduga sesat itu.
“Juga diutamakan kerja sama dengan aparat kementerian dan instansi yang lain. Mudah-mudahan dapat terselesaikan dengan baik,” ujar Khaeroni.
Adapun izin Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, lanjut Khaeroni, menjadi ranah Kementerian Hukum dan HAM, bukan dari Kemenag.
Diakui Khaeroni, ajaran tersebut tidak lazim menurut masyarakat, sehingga perlu ada pembinaan yang baik.
“Itulah fungsinya kita menurunkan penyuluh di setiap desa. Jadi, para penghulu, penyuluh dan kepala KUA, saya kira secara bersama-sama perlu memberikan pemahaman keagamaan yang lazim, yang sudah kita anut bersama-sama,” jelasnya.
Khaeroni mengungkapkan, pihaknya telah melakukan diskusi dengan berbagai stakeholder. Namun, belum mendapatkan hasil final.
“Sudah ada diskusi, hasilnya memang belum. Belum mencapai titik final. Belum kami informasikan kepada masyarakat luas. Insyaallah baik-baik saja,” ungkap dia.
Selain ‘Bab Kesucian’, sebelumnya juga ada aliran hakikinya hakiki. Untuk itu, Khaeroni mengatakan telah melakukan langkah-langkah untuk menindaklanjuti hal tersebut untuk moderasi beragama.
“Sebetulnya langkah-langkah itu sudah kami lakukan jauh-jauh hari. Termasuk di antaranya adalah dengan moderasi beragama. Kemudian kita menurunkan tim, penyuluh, penghulu, terkait juga guru-guru. Tetapi yang namanya sesuatu yang menyimpang, biasanya kan disampaikan secara sembunyi-sembunyi, yang orang juga tidak tahu. Baru terungkap jika ada beberapa orang mengetahui, kemudian berkembang,” tandas Khaeroni. (jun)