MAKASSAR,BKM.COM–Salah satu tujuan pembelajaran di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) adalah agar siswa siwinya bisa langsung bekerja dan membuka usaha setelah tamat. Alya Faizah, siswi SMK Negeri 8 Makassar membuktikan hal itu. Bahkan ketika duduk di bangku sekolah pun ia telah menghasilkan cuan.
CEWEK yang akrab disapa Alya ini masih cukup belia. Usianya baru menginjak 16 tahun. Tahun kemarin, Winner Putri Muslimah 2022 berhasil direngkuhnya. Ia juga mampu mendulang pundi-pundi rupiah dari hobinya yang dirintis di saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar, Alya menuturkan bahwa dirinya mulai belajar make up sejak kelas tiga SD. Alasannya ketika itu, karena dirinya penasaran dan senang melihat orang cantik dengan riasan make up.
Ia pun kerap mencoba melakukan eksperimen. Menggunakan make up milik ibunya, Alya mengajak seorang temannya untuk menjadi modelnya.
Seiring berjalannya waktu, Alya awalnya beberapa kali diajak temannya ibunya yang seorang perias pengantin. ”Kebetulan juga ada om yang seorang perias pengantin. Akhirnya diajak oleh om untuk rias pengantin,” tuturnya.
Tawaran itu tak dilewatkan oleh Alya. Ia lalu memberanikan diri untuk merias anak-anak dan ibu pengantin. Dari situlah jiwa merianya mulai bangkit.
Sejak kelas tiga SD Alya sudah menerima job itu. Pertama kali dia merias keluarganya. Semua menyukai hasil make upnya. Di usianya yang baru sembilan tahun, dirinya sudah mampu memberikan hasil yang memuaskan.
Tidak heran jika begitu lanjut di SMK, Alya kemudian mengambil jurusan kecantikan sesuai dengan keahliannya. Selain itu, ia juga ikut modeling dan make up artis.
Dalam sehari terkadang Alya mempunyai job di tiga lokasi. Biasanya mampu merias 8-15 orang per hari.
Dari penuturan Alya, ia sering mengikuti lomba fashion pada saat bulan Ramadan. Namun ia break untuk sementara, dan bergabung lagi di sanggar dari tahun 2021.
Meskipun baru bergabung, Alya sudah pernah ke tingkat nasional di Jakarta membawa nama baik Sulawesi Selatan. Di tahun 2022 menjadi seorang Winner Putri Muslimah Indonesia.
Tidak hanya itu, Alya merupakan seorang model dengan busana muslim sejak kelas tiga SD. Ia tidak ingin menerima tawaran jika harus membuka hijabnya.
Di usia sembilan tahun Alya sudah meraih banyak prestasi. Ketika itu ia pernah ikut beauty class dan mendapatkan juara tiga. Penghargaan perias pengantin termuda juga disandangnya ketika mengikuti sebuah event besar lomba make up tingkat Sulawesi Selatan. Termasuk meraih juara dua acara QL.
Bukan itu saja kemampuan Alya. Ketika duduk di bangku kelas lima SD, ia sudah mengikuti kursus dadasa’ dan sanggul selama satu bulan.
Selain sebagai seorang model dan make up artis, ia juga bisa melukis tangan (henna). Tahun 2019 pernah mengikuti kursus selama dua minggu untuk mempelajari teknik pola henna.
Di balik cerita yang mengesankan, ada juga suka duka yang pernah ia alami. Seperti tidak dibayar saat make up, dan hanya ucapan terima kasih pada saat masih awal-awal belajar.
”Saya juga pernah dikomplain karena alis dan foundation. Juga terkadang harga yang diberikan sudah murah, tetapi orang sering minta harga yang lebih murah lagi. Tapi saya tidak pernah menolak dan menerima apa adanya,” terangnya.
Ditanya tentang keinginan dan harapannya ke depan, Alya mengaku ingin mempertahankan profesi rias pengantin yang telah dirintisnya dari kecil. Juga membuka salon kencantikan untuk membuka lapangan kerja.
Dia pun berpesan untuk selalu mengasah rasa percaya diri. ”Walaupun berhijab, kita harus tetap percaya diri dalam berkarya dan berprestasi. Karena hijab kita tidak pernah menghalangi mencari langkah menuju kesuksesan. Usia muda juga kita tidak menghalangi kita untuk meraih sukses,” kunci Alya. (*-pkl1/rus)
