MAKASSAR, BKM — Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Laju Inflasi Daerah via zoom, Senin (9/1). Tito melalui Rakor itu memberi arahan kepada seluruh kepada daerah pentingnya menjaga laju inflasi karena akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
Dia menegaskan, kepala daerah harus menerapkan strategi-strategi yang matang agar inflasi di wilayah masing-masing bisa terkendali dengan baik. Selain itu, pemerintah daerah perlu membangun posko-posko pengendalian inflasi wilayah masing-masing. Pemerintah memang patut waspada dalam menjaga pertumbuhan ekonomi tetap baik di tengah ketidakstabilan kondisi dunia yang diprediksi bakal terjadi.
Rakor tersebut diikuti secara langsung oleh Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Orang nomor satu Makassar itu menerangkan, pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk mengendalikan laju inflasi di Kota Makassar yang diketahui sangat dinamis.
Strategi yang disiapkan di antaranya adalah melalui Dinas Perdagangan, Pemkot Makassar akan melakukan operasi pasar secara intensif. Jika memang harga kebutuhan pokok diindikasikan mengalami kenaikan cukup tinggi, maka akan disiapkan pasar murah bagi warga.
Diapun menginsitruksikan seluruh OPD terkait, termasuk camat dan lurah menggunakan kontainer recover sebagai posko pengendali inflasi. Jadi, kontainer recover tersebut nantinya bisa digunakan sebagai lokasi untuk pasar murah.
“Semua posko kontainer akan digunakan sebagai lokasi pasar murah. Karena kita diperintahkan Mendagri untuk buat posko. Untung kami sudah punya dan inilah salah satu kegunaannya, gelar pasar murah buat masyarakat,” ujar Danny usai melakukan Rapar Kordinasi terkait pengendalian inflasi 2023, Senin (9/1).
Sebagai gambaran, Kota Makassar pada tahun 2022 mengalami kenaikan inflasi dari 2,26 persen menjadi 5,81 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 107,92 pada Desember 2021 menjadi 114,19 pada Desember 2022. Makassar diketahui menempati peringkat kedua dengan tingkat inflasi tertinggi di bawah Parepare yang menempati peringkat pertama.
Danny mengatakan, inflasi yang terjadi di Makassar dipicu oleh dua faktor, yakni harga yang diatur pemerintah dan komoditas impor pangan. Meskipun inflasi Kota Makassar disumbang oleh transportasi yakni tranportasi udara (0,7 persen) dan bensin (hampir 1 persen), namun di sisi komponen pangan terjadi deflasi. Artinya, pangan kota Makassar sangat aman.
Apalagi dibantu dengan hadirnya Lorong Wisata membangun kemandirian masyarakat untuk menekan inflasi.
“Jadi perintahnya juga Mendagri untuk membangun kemandirian pangan, di Makassar sendiri sudah berjalan. Apalagi komiditas yang menjadi penyumbang inflasi tinggi dibeberapa kota itu adalah cabai. Namun, pangan kita sangat aman,” ungkapnya.
Kata Danny, untuk persoalan transportasi sendiri sebagai penyumbang inflasi tertinggi di Kota Makassar, ia mencoba mencari formula untuk bisa ditekan. “Di sisi mana kita akan perkuat. Kita ada Bantuan Tak Terduga (BTT), tapi kita bingung mau disalurkan ke perhubungan di sisi mananya. Inflasi ini pertanda orang banyak uang dan tingginya rute berpergiannya, namun seat pesawat tidak memadai. Tidak mungkin kita beri subsidi ke orang-orang yang ingin liburan. Tapi kita cari solusinya ini,” ungkapnya.
Selain itu, ada wacana Pemkot Makassar akan membangun gudang pengaman stok pangan. Itu sangat penting untuk menjaga kestabilan stok dan harga pangan di pasaran.
“Spekulan atau mafia harga tidak bisa bermain-main kalau kita punya gudang stok pangan. Kapan ada kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak proporsional, kita lempar barang kebutuhan ke pasar,” ungkap Danny.
Namun, untuk menghadirkan gudang stok pangan itu perlu pengkajian dan perhitungan terlebih dahulu apakah memang dimungkinkan atau tidak. Guna penguatan budidaya tanaman pangan di lorong-lorong, Danny menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan untuk membagikan bibit ke warga.
Upaya lain yang dilakukan dan sudah diterapkan adalah Ojol Day. Danny mengatakan setiap Ojol Day berlangsung, efisien penggunaan bahan bakar bisa ditekan hingga 100 ribu liter.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Arlin Ariesta, menjelaskan sesuai arahan wali kota, pihaknya siap kapan saja dipandang perlu untuk menggelar operasi pasar dan melaksanakan pasar murah.
Selama ini, lanjut Arlin, pihaknya juga intens dalam mengawasi serta melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar baik tradisional maupun retail modern.
“Kondisi stok bahan pokok, hingga kestabilan harga selalu dalam pantauan kami. Jika memang ada terjadi kelangkaan barang maupun kenaikan harga, kami segera lakukan intervensi,” ungkapnya.
Pemantauan dan pengawasan distribusi bahan pokok itu akan lebih diintensifkan lagi, mengingat Maret mendatang, umat muslim memasuki bulan Ramadan dan April Lebaran Idulfitri.
“Otomotasi di momen hari besar keagamaan itu kebutuhan terhadap bahan pangan akan meningkat. Itu harus kita kawal agar stok tetap tersedia dan harga masih dalam batas kewajaran,” tandasnya. (rhm)
