MAKASSAR, BKM — Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,2 miliar untuk belanja jasa kebersihan. Biaya itu masuk dalam Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Direktur RSKD Dari Makassar Arman Bausat, mengatakan pihaknya telah melakukan tender tersebut melalui E-katalog, sebagai sarana tender yang dinilai lebih optimal dan lebih terbuka.
Menurutnya, penggunaan pihak ketiga dalam hal pengoptimalan kebersihan itu didasari dengan pengawasan yang akan lebih massif dan optimal terhadap para tenaga yang direkrut dan disediakan oleh penyedia jasa tenaga alih daya (out sourching) untuk tenaga cleaning service.
“Yang kami pilih itu, penyedia jasa yang lebih mengutamakan memberdayakan pekerja lokal(Makassar). Ya, tentu dengan penawaran terendah,” ujar Arman Bausat, Jumat (13/1).
Ia melanjutkan, sebelumnya pengelolaan kebersihan di RSKD Dadi tidak maksimal. Para petugas kebersihan cenderung tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
“Sebelumnya, kondisi kebersihan rumah sakit malah semakin kotor, karena banyak petugas kebersihannya yang kalasi,” bebernya.
Ia menjabarkan rincian tenaga yang dibutuhkan untuk mengelola kebersihan RSKD Dadi Makassar yang jumlahnya diperkirakan 30 orang.
“Area Rumah Sakit Dadi 18,35 hektare. Otomatis kebutuhan cleaning service mengikuti luasnya tanah dan bangunan. Itu kalau tidak salah 30 atau 32. Security 10 orang,” jelasnya.
Ia menyampaikan, masa kontrak pihak ketiga yang baru dipilihnya itu selama satu tahun dengan alokasi anggaran Rp2,23 Milliar.
“Sumber dana yang digunakan itu dari BLUD,” imbuhnya.
Ia menyampaikan, kesepakatan dengan penyedia saja ini akan memberlakukan penggajian berdasarkan dengan standar UMP 2023 yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Pemprov Sulsel. (jun)
