MAKASSAR, BKM–Para ulama menyatakan dukungan untuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon presiden (Capres) 2024. Dukungan ini merupakan hasil dari ijtima’ ulama.
Ijtima’ Ulama Nusantara sebelumnya dibuka pada Jumat 13 Januari 2023. Pembukaan dihadiri oleh Wapres RI Ma’ruf Amin dan Menaker RI Ida Fauziah. Ijtima’ Ulama ini pun menghasilkan beberapa rekomendasi.
Salah satu rekomendasinya ialah mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk maju sebagai Capres.
“Hal tersebut juga sebagai penegasan ke publik bahwa kaum sarungan secara umum atau kaum nahdiyin secara khusus, solid dalam memberikan dukungan politiknya kepada PKB dan Cak Imin,” tutur Direktur Profetik Institute ini, Selasa (17/1).
Menurutnya, sebagai partai politik papan menengah ke atas lainnya, PKB juga menegaskan diri sebagai partai yang memiliki kader (dalam hal ini ketua umum), dengan kapasitas yang sangat mumpuni sebagai Capres.
Ini tentunya turut berimbas positif terhadap citra partai, bahwa PKB memiliki mesin politik yang kuat dan solid serta ditopang oleh SDM partai yang tidak diragukan.
“Melalui citra ini diharapkan akan menjadi daya tarik elektoral untuk meraup suara signifikan di pemilu 2024,” katanya.
Pada poin selanjutnya, walaupun dalam beberapa survei, elektabilitas Cak Imin tak sebesar Prabowo, Ganjar dan Anies Baswedan, namun dengan memframing Cak Imin sebagai Capres, akan memperkuat daya tawar politik Cak Imin sebagai calon Wakil Presiden.
“Walaupun akhir-akhir ini Cak Imin dianggap memiliki peluang besar akan berpasangan dengan Prabowo Subianto, namun bagi saya ini sangat tergantung matang tidaknya rencana koalisi antara Partai Gerindra dan PKB,” tutup dia.
Sedangkan, Direktur Lembaga Kajian Isu-isu Strategis (LKIS) Syaifuddin berpandangan Cak Imin punya basis ideologis yang kuat dari basis NU. Bahwa PKB pun lahir dari ijtima ulama NU.
Itu akan menjadi magnet sekaligus perekat bagi politik Cak Imin. Dan ini modal besar ketika PKB mampu menderek basis NU, Nahdiyin serta loyalis diluar itu, tentu Cak Imin punya kans yang besar.
“Apakah kemudian Cak Imin Capres atau Cawapres, tetapi paling tidak ia sudah punya posisi bargaining. Tetap akan ada politik identitas di dalamnya,” pungkasnya. (jun/rif)