MAROS, BKM — Program kegiatan sekolah tahunan yang diprogramkan dalam dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2022, telah terlewati. Artinya, penggunaan dana BOS tahun lalu telah tutup buku pada Desember 2022 lalu. Kini saatnya menyusun kembali rencana penggunaan dana BOS untuk tahun 2023.
Hal tersebut dikatakan Kepala UPTD SMPN Satap Malaka, Ince Jamaluddin, saat memimpin rapat rencana penyusunan rencana kerja sekolah RKAS yang dihadiri pengawas pembina Indra Jaya, ketua Komite Sekolah, ketua Tim BOS SMP Satap Malaka serta guru-guru SMPN Satap Malaka, Kamis (18/1).
Kepala SMPN Satap Malaka pada kegiatan tersebut, menyatakan, kegiatan ini diharapkan agar guru-guru dan pembina yang diberi tanggung jawab agar menyampaikan kebutuhan yang akan diprogramkan pada dana BOS tahun 2023 dengan sebelumnya melihat hasil evaluasi diri masing-masing kegiatan.
”Para guru menyampaikan kebutuhannya untuk diprogramkan pada anggaran dana BOS,” ujar Ince.
Disebutkan Ince, penyusunan rencana kerja anggaran sekolah tentu merujuk pada rapor pendidikan. Karena rapor pendidikan menjadi acuan untuk menyusun RKAS sekolah.
Merujuk dari rapor pendidikan yang nantinya untuk mengaplikasikan penyaluran dana BOS yang akan diterima pihak sekolah. ”Perlu dipahami bahwa tidak semua usulan bisa diprogram. Tergantung analisis kebutuhan. Namun tetap berpedoman pada juknis penggunaan dana BOS,” sebut Ince.
Sementara itu, Pengawas Bina SMPN Satap Malaka, Indra Jaya, mengatakan, dalam penyusunan rencana kegiatan belanja sekolah (RKAS) yang terpenting adalah harus berpedoman pada petunjuk teknis dana.
Dimana, dalam petunjuk teknis BOS telah dituangkan dalam Permendikbudristek Nomor 2 tahun 2022 tentang rincian bagaimana pengelolaan dana BOS digunakan.
”Kalau sekolah menyusun RKAS kita harus berpedoman pada petunjuk penggunaan dana bos,” kata Indra Jaya.
Ditambahkan Indra Jaya, jika ingin mendapatkan tambahan dana BOS yaitu dana BOS Kinerja, maka diharapkan sekolah menjadi sekolah penggerak dan atau sekolah berprestasi. (ari/c)
